JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Sabtu (20/5/2023) meluncurkan jaringan global untuk membantu mendeteksi dengan cepat ancaman penyakit menular, seperti Covid-19, dan membagikan informasi untuk mencegah penyebarannya.
International Pathogen Surveillance Network (IPSN) akan menyediakan platform untuk menghubungkan negara-negara dan wilayah, serta meningkatkan sistem pengumpulan dan analisis sampel, kata lembaga tersebut.
Jaringan ini ingin memastikan ancaman penyakit menular terdeteksi dan dilacak dengan cepat serta informasinya dibagikan dan ditindaklanjuti untuk mencegah bencana seperti pandemi Covid-19, seperti laporan Straits Times, Sabtu (20/5/2023).
Jaringan ini akan bergantung pada genom patogen untuk menganalisis kode genetik virus, bakteri, dan organisme penyebab penyakit lainnya untuk memahami seberapa menular dan mematikan serta bagaimana penyebarannya patogen tersebut.
Data yang terkumpul akan dimasukkan ke dalam sistem pemantauan penyakit yang lebih luas, digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak penyakit, dengan tujuan menahan wabah dan mengembangkan pengobatan serta vaksin.
Baca Juga: WHO Beri Rekomendasi, Vaksinasi Covid-19 Baru Hanya Menargetkan Varian XBB 1.5 atau XBB 1.6
Tujuan yang Ambisius
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik tujuan yang "ambisius" dari jaringan baru ini, dan mengatakan jaringan tersebut dapat "memainkan peran vital dalam keamanan kesehatan".
"Seperti yang jelas ditunjukkan kepada kita selama pandemi Covid-19, dunia menjadi lebih kuat ketika berdiri bersama-sama untuk melawan ancaman kesehatan bersama," katanya.
IPSN, yang diumumkan sehari sebelum pertemuan tahunan negara-negara anggota WHO di Jenewa, akan punya sekretariat di dalam Pusat Intelijen Pandemi dan Epidemi WHO.
Ini adalah inisiatif terbaru dari beberapa inisiatif yang diluncurkan sejak pandemi Covid-19, bertujuan memperkuat kemampuan dunia dalam mencegah dan merespons ancaman pandemi dengan lebih efektif.
Jaringan ini akan mengumpulkan para ahli di bidang genomik dan analisis data, yang berasal dari pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan tempat lainnya.
"Semua punya tujuan yang sama: mendeteksi dan menanggapi ancaman penyakit sebelum mereka menjadi wabah dan pandemi, serta mengoptimalkan pemantauan rutin penyakit," kata lembaga tersebut.
Baca Juga: WHO Menyatakan Mpox atau Cacar Monyet Tidak Lagi Berstatus Darurat Kesehatan Global
Covid-19 menyoroti peran penting genom patogen dalam merespons ancaman pandemi, dengan WHO mencatat bahwa tanpa sekuensing cepat virus SARS-CoV-2, vaksin tidak akan seefektif dan tidak akan tersedia dengan cepat seperti saat ini.
Varian baru yang lebih mudah menular dari virus juga tidak akan teridentifikasi dengan cepat.
"Genomik adalah kunci dari persiapan dan respons efektif terhadap epidemi dan pandemi," kata lembaga tersebut, menambahkan hal itu juga penting untuk pemantauan berbagai penyakit, mulai dari influenza hingga HIV.
Meskipun pandemi mendorong negara-negara untuk meningkatkan kapasitas genomik mereka, lembaga tersebut memperingatkan bahwa banyak yang masih kurang memiliki sistem yang efektif untuk mengumpulkan dan menganalisis sampel.
IPSN akan membantu mengatasi tantangan tersebut, kata Dr. Tedros, karena dapat "memberikan setiap negara akses ke sekuensing genom patogen dan analisis sebagai bagian dari sistem kesehatan publiknya".
IPSN adalah jaringan global baru yang terdiri dari para aktor genomik patogen, yang diadakan oleh WHO Hub for Pandemic and Epidemic Intelligence, untuk mempercepat kemajuan dalam penerapan genomik patogen dan meningkatkan pengambilan keputusan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: WHO Menyatakan Pandemi Covid-19 Tidak Lagi Berstatus Darurat Global, Ini Makna Pernyataan WHO
IPSN memiliki visi menciptakan dunia di mana setiap negara memiliki akses yang adil terhadap kapasitas berkelanjutan untuk sekuensing genomik dan analitik sebagai bagian dari sistem pemantauan kesehatan masyarakatnya.
Tujuannya adalah menciptakan jaringan global yang saling mendukung dari para pelaku pemantauan genomik yang memperkuat dan mempercepat kerja anggotanya untuk meningkatkan akses dan keadilan.
IPSN terdiri dari tiga badan operasional utama yang menghimpun berbagai pemangku kepentingan, dengan dukungan dari Sekretariat di WHO Pandemic Hub.
Mitra-mitra berkolaborasi dalam Komunitas Praktik (COPs) untuk memecahkan tantangan-tantangan umum, dengan tujuan meningkatkan harmonisasi dan inovasi dalam genomik patogen.
Di Country Scale-Up Accelerator (CSUA), para pemangku kepentingan bekerja bersama untuk menyelaraskan upaya dan memungkinkan pertukaran antar negara untuk memperluas kapasitas pembangunan negara.
COP dan CSUA menghimpun organisasi-organisasi dari berbagai sektor, tingkat pendapatan, dan geografi, dengan komitmen pada kerja sama internasional dan keadilan, serta keahlian mendalam dalam bidang genomik atau perluasan sistem pemantauan negara.
Badan ketiga adalah Forum Pendana yang bertujuan untuk mengoordinasikan pendonor filantropi, multilateral, dan pemerintah dalam meningkatkan perhatian politik dan efisiensi pembiayaan pemantauan genomik patogen.
Sumber : Straits Times / WHO
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.