ANKARA, KOMPAS.TV - Pemilu Turki bakal berlanjut ke putaran kedua setelah kandidat calon Presiden tak ada yang memiliki suara mencapai 50 persen.
Pemilihan presiden Turki telah dilakukan pada Minggu (14/5/2023).
Namun berdasarkan penghitungan suara, pemilu Turki tersebut akan berlanjut ke putaran kedua.
Kantor Berita Turki Anadolu seperti dikutip dari CNN telah melaporkan proyeksi berdasarkan 97,95 persen suara yang dihitung.
Baca Juga: Pemilu Turki: Erdogan Gagal Raih Suara Mayoritas, Pemilihan Presiden Akan Masuki Putaran Kedua
Berdasarkan suara tersebut, Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan memiliki 49,34 persen suara.
Sedangkan rival Erdogan, Kemal Kilicdaroglu memiliki 44,99 persen.
Sementara itu, kandidat ketiga Sinan Ogan, menerima 5,28 persen suara.
Hal itu menimbulkan kemungkinan ia bisa menjadi penentu pembuat raja dalam putaran kedua.
Pasalnya, suara pendukungnya bisa menjadi penentu kemenangan antara Erdogan atak Kilicdaroglu.
Ogan sendiri mengungkapkan putaran kedua sangat mungkin terjadi.
Ia juga menegaskan para nasionalis Turki dan Atatutrkist berada dalam posisi kunci pada pemilu ini.
Pada pemilu kali ini merupakan tantangan terbesar bagi Erdogan.
Ia menghadapi tantangan ekonomi dan kritik bahwa dampak gempa dahsyat Februari lalu semakin parah karena kontrol bangunan yang lemah dan upaya penyelamatan yang kacau.
Baca Juga: Ukraina Dapat Bantuan Pertahanan Besar dari Jerman, Zelenskyy Akui Tengah Siapkan Serangan Balik
Surat suara dari 64 juta rakyat Turki yang memilih masih dihitung enam jam, setelah tempat pemungutan di seluruh negeri ditutup.
Pada pemilu tahun ini, untuk pertama kalinya, faksi oposisi Turki bersatu di bawah satu kandidat yaitu, Kilicdaroglu, yang mewakili koalisi pemilihan dari enam partai oposisi.
Meski begitu, Walikota Ankara, Mansur Yavas, yang merupakan kandidat wakil presiden untuk blok oposisi utama Aliansi Bangsa, menentang hasil Anadolu.
Ia menegaskan bahwa penghitungan mereka tak bisa diandalkan, dan data oposisi menunjukkan Kilicdaroglu berada di depan Erdogan.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.