Prancis telah memasok Ukraina dengan berbagai persenjataan, termasuk sistem pertahanan udara, tank ringan, howitzer, senjata, peralatan, dan bahan bakar lainnya.
Prancis mengirimkan sebuah pesawat untuk menjemput Zelenskyy di Jerman, di mana dia bertemu dengan Kanselir Olaf Scholz pada Minggu pagi dan membahas serangan balasan yang direncanakan negaranya. Zelenskyy mengatakan akan bertujuan untuk membebaskan wilayah yang diduduki Rusia di dalam perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional, dan tidak menyerang wilayah Rusia.
The Washington Post mengutip dokumen yang sebelumnya dirahasiakan dari kumpulan kebocoran intelijen AS yang menunjukkan bahwa Zelenskyy telah mempertimbangkan untuk mencoba merebut wilayah di Rusia yang layak untuk digunakan sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi damai untuk mengakhiri perang yang diluncurkan oleh Moskow pada Februari 2022.
Ditanya tentang laporan tersebut, Zelenskyy mengatakan, "Kami tidak menyerang wilayah Rusia, kami membebaskan wilayah sah kami sendiri."
“Kami tidak punya waktu atau kekuatan (untuk menyerang Rusia),” katanya, menurut seorang penerjemah resmi. “Dan kami juga tidak memiliki senjata cadangan, yang dapat digunakan untuk melakukan ini,” ujarnya seperti dikutip dari Associated Press.
“Kami sedang mempersiapkan serangan balik untuk wilayah yang diduduki secara ilegal berdasarkan perbatasan sah yang ditetapkan secara konstitusional, yang diakui secara internasional,” kata Zelenskyy.
Di antara wilayah yang masih diduduki oleh Rusia adalah semenanjung Krimea dan bagian timur Ukraina dengan sebagian besar penduduk berbahasa Rusia.
Baca Juga: Zelenskyy Beri Paus Fransiskus Hadiah Rompi Antipeluru, Minta Dukungan Vatikan
Sebelumnya sebuah jet Luftwaffe menerbangkan Zelenskyy ke ibu kota Jerman dari Roma. Pada hari Sabtu (13/5) dia bertemu dengan Paus Francis dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Itu adalah kunjungan pertamanya ke Berlin sejak dimulainya invasi dan terjadi sehari setelah pemerintah Jerman mengumumkan paket baru bantuan militer untuk Ukraina senilai lebih dari 2,7 miliar euro (3 miliar Dollasr AS ), termasuk tank, sistem antipesawat, dan amunisi.
Zelenskyy berterima kasih kepada Scholz atas dukungannya, dengan mengatakan bahwa Jerman sekarang berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat dalam memberikan bantuan kepada Ukraina — dan bercanda bahwa dia sedang bekerja untuk menjadikannya donor terbesar.
“Sistem pertahanan udara Jerman, artileri, tank, dan kendaraan tempur infanteri menyelamatkan nyawa Ukraina dan membawa kita lebih dekat ke kemenangan. Jerman adalah sekutu yang dapat diandalkan! Bersama-sama kita membawa perdamaian lebih dekat!” tulisnya di Twitter.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.