Kemal Kilicdaroglu lahir di Provinsi Tunceli, timur Turki pada 17 Desember 1948. Ia mengawali karier sebagai akuntan pemerintah lalu menjadi kepala badan asuransi sosial Turki.
Kilicdaroglu kemudian meninggalkan pekerjaannya sebagai akuntan lalu terjun ke politik pada 1999.
Awalnya, ia bergabung dengan Partai Demokratik Sol yang dipimpin oleh perdana menteri Turki waktu itu, Bulent Ecevit.
Karena gagal menjadi calon anggota legislatif, Kilicdaroglu lalu pindah partai ke CHP. Melalui partai yang didirikan Mustafa Kemal Ataturk ini, Kilicdaroglu melakoni debut parlementer dengan menjadi perwakilan legislatif dari Istanbul.
Kilicdaroglu kemudian mendapat reputasi sebagai politikus yang tak segan mengekspose korupsi. Ia kemudian berhasil menjadi pemimpin CHP per 2010.
Walau gagal dalam pemilihan wali kota Istanbul pada 2009, Kilicdaroglu mendapat dukungan luas dari politikus CHP karena pemimpin inkumben tersandung skandal seks.
Selama masa kepemimpinannya, Kilicdaroglu disebut mengubah haluan CHP dari paradigma Kemalist menjadi gerakan sosial demokratis. Langkah ini dipandang penting untuk merayu kalangan pemilih dari basis Erdogan.
Meskipun demikian, CHP yang dipimpin Kilicdaroglu belum bisa mengalahkan Partai Adalet ve Kalkinma (AKP) yang diasuh Erdogan kendati sukses mencatatkan kemenangan-kemenangan kecil di sejumlah tempat, termasuk Istanbul dan Ankara, pada pemilihan umum 2019 silam.
Sejumlah kesuksesan pada 2019 kemudian dikembangkan Kilicdaroglu untuk memperluas koalisi oposisi menjadi enam partai.
Jelang Pemilu Turki 2023, CHP juga menjalin hubungan erat dengan Partai Halklarin Demokratik (HDP), oposisi terbesar kedua di negara itu.
Baca Juga: Kampanye Oposisi di Turki Diserang, Pejabat Pro-Erdogan dan Polisi Dituduh Terllibat
Sumber : Kompas TV, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.