KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina mengeklaim berhasil merebut jalur logistik penting seluas 2km persegi di Bakhmut, yang dibantah Rusia, seperti laporan Associated Press pada Jumat (12/5/2023).
Pernyataan ini disampaikan oleh komandan militer Ukraina, sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Kiev meningkatkan serangan di utara wilayah tersebut.
Serangan itu dipimpin oleh unit pasukan khusus Ukraina, Brigade Serbu ke-3, dan berhasil merebut wilayah selatan Bakhmut yang mencakup 2 kilometer, menurut pernyataan komandan mereka.
Perang di Bakhmut, yang dulunya merupakan kota tambang garam, sudah berlangsung selama delapan bulan, menjadikannya perang terpanjang selama konflik ini.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar dalam pernyataannya di Telegram hari Jumat memastikan pasukan Ukraina berhasil merebut wilayah di sekitar kota tersebut, mengulangi pernyataan dari komandan militer Ukraina sebelumnya.
Bos kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, yang pasukannya menjadi ujung tombak dalam pertempuran di Bakhmut, mengeklaim garis depan Rusia terbuka karena ada unit militer yang bergerak mundur.
Baca Juga: Ukraina Tunda Serangan Balik ke Rusia, Inggris Kirim Rudal Storm Shadow
Namun, pejabat militer Ukraina menolak spekulasi pertempuran dan peningkatan serangan di Bakhmut menandakan serangan balik yang lama ditunggu-tunggu sedang berlangsung.
Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam siaran hari Kamis (11/5/2023) mengatakan Kiev menunda serangan besar-besaran karena Ukraina kekurangan persenjataan Barat dan tidak ingin kehilangan terlalu banyak nyawa pasukan Ukraina.
Pernyataan ini diartikan sebagai cara untuk menjaga agar Rusia tidak bisa menebak langkah berikutnya Ukraina.
Wilayah seluas 2 kilometer direbut dekat saluran Siversky-Donets, antara Desa Ivanivske dan Kurdiumivka, oleh Batalyon Serbu Pertama Brigade Serbu ke-3 yang melakukan operasi tersebut. Namun, komandan tersebut hanya ingin dipanggil dengan nama Rollo sesuai protokol militer Ukraina.
"Ini adalah kepala jembatan musuh yang akan mereka gunakan dalam serangan mereka di sepanjang kanal menuju Kostiantynivka," katanya. "Kami harus menonaktifkan musuh dan mendorong mereka ke sisi lain kanal."
Kostiantynivka merupakan bagian dari rantai logistik penting yang mengarah ke kota Kramatorsk.
Baca Juga: Inggris Minta Swasta Beri Penawaran Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina, Perang akan Makin Berdarah
Rollo mengatakan kemenangan ini mengikuti operasi-operasi lain yang berhasil, termasuk yang mengamankan jalan akses dekat Khromove, di utara Bakhmut, dan operasi lain yang memungkinkan pasukan Ukraina merebut posisi yang hilang di Industrial College di dalam kota Bakhmut.
Serangan di sebelah selatan Bakhmut diikuti oleh peningkatan tindakan ofensif Ukraina di sepanjang sumbu Soledar di utara kota pada hari Kamis, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia berhasil menolak total 26 serangan Ukraina yang dilakukan oleh lebih dari 1.000 tentara di sepanjang garis kontak sepanjang 95 kilometer, ungkap kementerian tersebut. Mereka juga menyebutkan bahwa sekitar 40 tank terlibat dalam pertempuran tersebut.
Pertempuran sengit dan berkepanjangan untuk merebut Bakhmut telah menyebabkan kedua belah pihak menderita korban berat, dengan Ukraina bertekad untuk mencegah Rusia meraih kemenangan wilayah meskipun wilayah tersebut memiliki arti strategis yang terbatas. Pasukan Ukraina berada di dalam kota, sementara pasukan Rusia menyerang dari arah utara, timur, dan selatan.
Sementara itu, setidaknya dua warga sipil tewas dan 22 orang terluka di berbagai wilayah Ukraina dalam 24 jam sebelum pagi Jumat, menurut data dari Kantor Presiden Ukraina.
Pavlo Kyrylenko, Gubernur Provinsi Donetsk, mengatakan serangan Rusia menghantam kota Kramatorsk, di mana beberapa unit militer Ukraina berada, dan menghancurkan sebuah sekolah dan gedung tempat tinggal. Secara keseluruhan, serangan artileri Rusia melanda 11 kota dan desa di wilayah tersebut, menewaskan 12 warga sipil, ungkapnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.