GOMA, KOMPAS.TV - Lebih dari 5.500 orang masih belum ditemukan pascabanjir dan tanah longsor yang melanda daerah timur Republik Demokratik Kongo pekan lalu.
Administrator Kalehe Thomas Bakenga Zirimwabagabo menyatakan bahwa sudah 411 jenazah ditemukan dan paling tidak 5.525 orang masih hilang.
Jenazah-jenazah ditemukan terutama di Desa Bushushu dan Desa Nyamukubi, wilayah Kalehe di Provinsi Kivu Selatan yang terkena dampak tanah longsor dan banjir bandang.
Kuburan massal dibuat akhir pekan lalu untuk menampung jenazah-jenazah yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Banjir Kongo: 411 Orang Tewas dan 5 Ribu Lebih Orang Masih Dinyatakan Hilang!
Langkah ini memicu protes dari kelompok masyarakat sipil yang berpendapat bahwa cara penguburan ini tidak menghormati martabat korban.
Seorang aktivis politik pemuda Valet Chebujongo yang membantu upaya penyelamatan menyatakan ratusan korban dimakamkan di dalam kuburan massal.
“Lebih dari 170 korban dimakamkan di empat kuburan massal,” tutur Chebujongo.
“Bayangkan, Anda mengubur mereka di kuburan massal, tanpa peti mati,” kata Chebujongo seperti dikutip dari The Associated Press.
Sumber : Kompas TV, Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.