MANGGARAI BARAT, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) se-ASEAN akan membahas pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu disampaikan oleh Menlu Republik Indonesia Retno Marsudi dalam konferensi pers KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Selasa (9/5/2023).
“Para menteri luar negeri banyak sekali membahas upaya untuk memerangi perdagangan orang, terutama kejahatan penipuan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (online scam),” kata Menlu RI Retno Marsudi, Selasa (9/5), dilansir dari Antara.
Retno juga mengatakan, kasus perdagangan manusia kian marak terjadi di negara-negara Asia Tenggara.
Ia mencatat, ada sebanyak 1.841 kasus perdagangan manusia yang telah diselesaikan Indonesia dalam tiga tahun terakhir.
Penanggulangan perdagangan manusia menjadi salah satu yang akan dibahas dalam KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada 10-11 Mei mendatang.
Penguatan upaya penanggulangan TPPO akan dibahas dalam sesi pleno KTT ASEAN yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo esok Rabu (10/5).
Baca Juga: Jokowi Desak Isu Perdagangan Manusia di Myanmar Masuk Agenda KTT ASEAN
Retno juga menjelaskan, Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan TPPO.
"Kedua pemimpin juga menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam memberantas trafficking in persons yang saat ini sedang marak terjadi di negara-negara anggota ASEAN," ujarnya melalui konferensi pers yang disiarkan dalam Breaking News Kompas TV.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengatakan Indonesia mendorong pemberantasan perdagangan manusia, terutama penipuan daring (online scam), di ASEAN.
Presiden mengatakan, sebagian besar korban perdagangan manusia melalui penipuan daring itu adalah warga negara Indonesia (WNI).
"Salah satu yang Indonesia usung dalam KTT ini adalah pemberantasan perdagangan manusia, terutama online scams. Ini penting dan sengaja saya usulkan karena korbannya adalah rakyat ASEAN dan sebagian besar adalah WNI kita," kata Presiden Jokowi, Senin (8/5/2023).
Baru-baru ini, kata Presiden Jokowi, pemerintah Indonesia telah menyelamatkan 20 WNI korban perdagangan manusia dari Myanmar.
Baca Juga: Perdagangan Manusia di Myanmar, Jokowi Ungkap Pemerintah Berhasil Selamatkan Ratusan WNI
Ia menjelaskan, pada 5 Mei 2023, otoritas Filipina dan perwakilan negara lain, termasuk Indonesia, juga telah berhasil menyelamatkan 1.048 orang dari 10 negara.
Sebanyak 143 di antara 1.048 orang yang berhasil diselamatkan itu merupakan WNI.
"Saya tegaskan bahwa kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulunya sampai ke hilir," terangnya.
Presiden menyebut, di dalam KTT ASEAN yang diselenggarakan pada 9 hingga 11 Mei 2023 mendatang, seluruh negara anggota ASEAN akan mengadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi.
"Saya ulangi, harus diberantas tuntas, sehingga dalam KTT nanti akan diadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi," ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.