Kompas TV internasional kompas dunia

Jokowi Desak Isu Perdagangan Manusia di Myanmar Masuk Agenda KTT ASEAN

Kompas.tv - 8 Mei 2023, 14:42 WIB
jokowi-desak-isu-perdagangan-manusia-di-myanmar-masuk-agenda-ktt-asean
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers terkait KTT ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/5/2023). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/Nadia)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Fadhilah

"Saya tegaskan bahwa kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulunya sampai ke hilir," terangnya.

Presiden menyebut, di dalam KTT ASEAN yang diselenggarakan pada 9 hingga 11 Mei 2023 mendatang, seluruh negara anggota ASEAN akan mengadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi.

Saya ulangi harus diberantas tuntas, sehingga dalam KTT nanti akan diadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi.

Baca Juga: Persyaratan Mudah dan Proses Cepat buat WNI Terjebak dalam Sindikat Perdagangan Manusia ke Myanmar

Sebelumnya, video tenaga kerja Indonesia (TKI) korban perdagangan manusia di Myanmar yang terancam tidak bisa pulang ke tanah air ramai diperbincangkan publik. 

Pada program Rosi, Kompas TV, Djoko Suprijanto, ayah salah satu korban perdagangan manusia ke Myanmar, Noviana Indah Susanti, warga Cimahi, Jawa Barat menjelaskan, dirinya mendapat kabar untuk memulangkan putrinya, keluarga harus menukar dengan tiga orang pengganti. 

Hal senada juga didapat dari Nurhaida, ibunda Panji Apriyana korban perdagangan manusia ke Myanmar.

"Ada memang yang barengan sama Panji itu dia pulang, tukar kepala tiga," ujar Nurhaida di program Rosi KOMPAS TV "Penyekapan TKI di Myanmar", Kamis (4/5/2023).

Para WNI korban perdagangan manusia ini mendapat tawaran pekerjaan secara daring maupun dari tetangga mereka. 

Dengan iming-iming gaji besar dan persyaratan kerja yang mudah, para WNI itu justru mengalami penyiksaan dan disekap di Myawaddy, wilayah yang disebut dikuasai pemberontak di Myanmar.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x