Kepala Staf Gabungan adalah perwira tertinggi di negara ini dan bertugas sebagai penasihat militer senior untuk presiden, Menteri Pertahanan, dan Dewan Keamanan Nasional. Kepala Staf tidak memimpin pasukan dan tidak secara resmi berada dalam rantai komando.
Namun, Kepala Staf memainkan peran penting dalam semua masalah militer utama, mulai dari keputusan kebijakan hingga saran tentang operasi tempur besar, serta memimpin pertemuan dengan seluruh kepala angkatan yang memimpin berbagai layanan bersenjata.
Arnold Punaro, seorang pensiunan mayor jenderal dan mantan Direktur Staf Komite Layanan Bersenjata Senat yang telah bekerja dengan banyak calon melalui proses konfirmasi, mengatakan Brown memiliki kredibilitas dan pengalaman untuk mendorong layanan menuju posisi peperangan modern.
"Kita belum melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh China," ujar Punaro dalam sebuah pernyataan, menyebut Brown sebagai "calon yang sempurna" untuk saat ini.
Baca Juga: Filipina dan AS Pamer Kekuatan Tempur Presisi Tinggi pada Latihan Militer Bersama, China Berang
Sebagai Kepala Staf Angkatan Udara, Brown telah mendorong untuk memodernisasi kemampuan nuklir AS, termasuk bomber siluman generasi berikutnya yang akan segera terbang, dan memimpin upaya untuk mengganti pesawat tempur tua sehingga ada pendanaan untuk melanjutkan dengan armada sistem tak berawak baru. Dia juga mendukung pengembangan Angkatan Luar Angkasa AS, yang menerima banyak Garda pertamanya dan kemampuannya dari Angkatan Udara.
Anggota Kongres AS Mikie Sherrill, D-N.J., mengatakan dia belum secara resmi diberitahu tentang pengumuman tersebut, tetapi mengatakan Brown adalah pilihan yang baik.
"Saya benar-benar berpikir bahwa sangat penting bagi orang berikutnya yang bertanggung jawab untuk memiliki pengalaman (Indo-Pasifik) itu," kata Sherrill. "Saya hanya berpikir itu sangat penting."
Brown bersifat pribadi dan hati-hati dan dianggap sebagai lawan polar dari Milley, yang masa jabatannya selama empat tahun telah berubah-ubah pada beberapa kesempatan.
Kepribadian Milley yang besar dan gaya bicara yang lugas mungkin membantunya naik ke posisi teratas di bawah mantan Presiden Donald Trump, tetapi kejujuran yang sama akhirnya membuat Trump meradang.
Dua tahun terakhir Milley di bawah Biden jauh lebih tenang, dan dia juga mengambil profil yang lebih rendah karena dia terlibat dalam upaya AS untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina.
Diperkirakan Brown akan mempertahankan profil yang lebih tenang dan tidak grasa-grusu dalam membuat pernyataan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.