LONDON, KOMPAS.TV - Melalui warisan, properti kerajaan, dan investasi cerdas semasa masih menjadi pangeran dan putra mahkota, Charles III akan dinobatkan menjadi Raja Inggris Raya pada 6 Mei dengan kekayaan yang suangat besar, total diperkirakan senilai 1,8 miliar poundsterling atau setara Rp33,4 triliun.
Seperti laporan France24, Minggu (30/4/2023), Ratu Elizabeth II mewariskan sekitar 360 juta poundsterling atau setara Rp6,6 triliun pada putranya setelah kematiannya bulan September tahun lalu. Hal ini meningkatkan kekayaan Charles menjadi 600 juta poundsterling atau Rp11,1 triliun, menurut perkiraan The Times seperti yang dilaporkan oleh France24, Minggu (30/4/2023).
Mahkota dan koleksi permata kerajaan Inggris secara otomatis diwariskan ke penerus Ratu Elizabeth II, yaitu Raja Charles III, dengan nilai yang diperkirakan sekitar 3 miliar poundsterling, atau Rp55,6 triliun.
Di samping itu Raja Charles III punya portofolio saham yang besar dan koleksi perangko kerajaan dengan nilai yang diperkirakan mencapai 100 juta poundsterling, atau Rp1,8 triliun.
Alokasi tahunan dari Kas Negara Inggris, yang disebut Sovereign Grant, diatur sebesar 25% dari kelebihan surplus Estate Crown, yang diperkirakan mencapai 86,3 juta poundsterling atau Rp1,6 triliun untuk tahun 2023 - 2024.
Aset pribadi Raja Charles III bernilai 600 juta poundsterling atau Rp11,1 triliun, properti pribadi keluarga kerajaan seperti Istana Balmoral dan lahan senilai 210 juta poundsterling atau Rp3,9 triliun dan Istana Sandringham senilai 245 juta poundsterling atau Rp2,45 triliun.
Baca Juga: Penobatan Raja Inggris Charles III Digelar dengan Upacara Lintas Agama
Dari Duchy of Lancaster, aset milik kerajaan yang mencapai surplus bersih 24 juta poundsterling dan diklasifikasikan sebagai pendapatan pribadi, diberikan kepada Raja Charles III.
Namun, Raja Charles III kehilangan Duchy of Cornwall dengan seluruh aset dan keuntungannya, karena aset Crown tersebut diberikan kepada putra sulungnya, Pangeran William.
Pangeran Wales sebelumnya membangun kekayanya melalui program investasi ambisius setelah bercerai dari istrinya, Putri Diana tahun 1996, menurut seorang ajudan kerajaan yang dikutip oleh surat kabar.
Ketika ibunya menjadi ratu pada tahun 1952, Charles juga menerima penghasilan dari Duchy of Cornwall, sebuah properti yang didirikan pada abad ke-14 untuk memberikan kemandirian finansial kepada pewaris takhta.
Untuk Charles, duchy "mencakup segala hal yang ia gemari", demikian dikatakan oleh istri keduanya, Camilla dalam sebuah dokumenter ITV yang ditayangkan pada 2019.
Selain memiliki 260 peternakan, duchy, yang kini telah diserahkan kepada pewarisnya Pangeran William, punya 52.450 hektar (hampir 130.000 hektar) tanah dan menyewakan properti komersial senilai 345 juta poundsterling atau Rp6,4 triliun.
Charles bahkan menciptakan komunitas, Poundbury, di tanah duchy dekat Dorchester di pantai selatan Inggris, di mana ia mengimplementasikan ide-ide arsitekturnya.
Di bawah kepemimpinannya, duchy mengumpulkan aset senilai lebih dari satu miliar poundsterling, menghasilkan pendapatan sekitar 23 juta poundsterling per tahun untuk Raja, meningkat lebih dari 40 persen selama 15 tahun terakhir.
Baca Juga: Jelang Penobatan Raja Inggris Charles III: Rumitnya Kehidupan Keluarga Kerajaan, Tak Lepas dari Aib
Charles III Raja Triliuner?
Karena tradisi berabad-abad, yang dikonfirmasi oleh klausa perjanjian tahun 1993 yang disepakati oleh perdana menteri saat itu, John Major, raja-raja tidak perlu membayar pajak atas aset yang diwariskan oleh pendahulunya, untuk menjaga agar kekayaan kerajaan tidak dibagi-bagi.
Di Inggris surat wasiat raja atau ratu tidak diumumkan, sehingga konten wasiat Ratu Elizabeth II tetap menjadi rahasia.
Namun, kita tahu bahwa Istana Balmoral di timur laut Skotlandia, tempat keluarga kerajaan menghabiskan musim panas dan tempat di mana ratu meninggal pada bulan September tahun lalu, dan tanah milik Sandringham di timur Inggris ditinggalkan kepada Raja Charles III.
Keduanya dimiliki secara pribadi oleh Wangsa Windsor di Inggris Raya.
Sebaliknya, Istana Buckingham di pusat London dan Kastil Windsor, di sebelah barat ibu kota, dimiliki oleh negara.
Simbol historis lain dari monarki Inggris, Mahkota Kerajaan, juga merupakan properti negara dan oleh karena itu dikecualikan dari penilaian kekayaan kerajaan. Nilainya diperkirakan mencapai 3 miliar poundsterling.
Dalam serangkaian artikel berjudul "Biaya untuk Mahkota", surat kabar The Guardian berusaha menghitung dan mencari angka itu.
Ini termasuk Duchy of Lancaster, yang secara hukum ditentukan sebagai yang dikendalikan oleh negara tetapi seluruh keuntungannya diberikan kepada monarki, belum lagi kendaraan mewah, yang secara teknis dimiliki oleh negara tetapi secara eksklusif digunakan oleh keluarga kerajaan, serta karya seni dan perhiasan.
Secara keseluruhan, perkiraan kekayaan Charles adalah 1,8 miliar poundsterling atau Rp33,3 triliun.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.