CAPE CANAVERAL, KOMPAS.TV - Berdasarkan pengamatan terhadap bukit pasir Planet Mars yang dilakukan penjelajah antariksa China, Zhurong, keberadaan air di planet tersebut mungkin lebih tersebar dan lebih baru daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penemuan itu menyoroti petak baru yang berpotensi subur di wilayah-wilayah lebih hangat di Mars yang kondisinya mungkin cocok bagi berkembangnya kehidupan, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Berita yang dipublikasikan pada Jumat (28/4/2023) ini datang beberapa hari setelah para pemimpin misi mengakui bahwa penjelajah Zhurong belum bangun dari hibernasi selama musim dingin yang melanda Mars sejak hampir setahun yang lalu.
Panel surya Zhurong berkemungkinan tertutup debu, menghambat sumber daya tenaganya dan mungkin mencegah penjelajah antariksa itu untuk beroperasi kembali, kata Zhang Rongqiao, desainer utama misi tersebut.
Sebelum Zhurong membisu, penjelajah antariksa itu mengamati bukit pasir yang kaya garam dengan retakan dan kerak, yang para peneliti menduga tercampur embun pagi atau salju yang mencair hanya beberapa ratus ribu tahun yang lalu.
Rentang waktu perkiraan mereka untuk kapan keretakan dan fitur bukit pasir lainnya terbentuk di Utopia Planitia Mars, dataran luas di belahan bumi utara adalah sekitar 1,4 juta hingga 400.000 tahun yang lalu atau bahkan lebih baru.
Baca Juga: Amerika Serikat Kembangkan Roket Bertenaga Nuklir untuk Astronot Mencapai Planet Mars
Kondisi selama periode itu mirip dengan saat ini di Mars, di mana sungai dan danau mengering dan tidak lagi mengalir seperti yang terjadi sejak miliaran tahun yang lalu.
Mempelajari struktur dan kandungan kimia bukit pasir ini dapat memberikan wawasan tentang "kemungkinan aktivitas air" selama periode yang dipelajari, tulis tim yang berbasis di Beijing dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Science Advances.
"Kami berpikir itu (keberadaan air) bisa menjadi sedikit ... tidak lebih dari (hanya) lapisan air di permukaan," kata Xiaoguang Qin dari Institute of Geology and Geophysics yang menjadi penulis bersama studi tersebut, dalam sebuah email.
Penjelajah antariksa tersebut tidak secara langsung mendeteksi air dalam bentuk embun atau es. Namun, Qin mengatakan simulasi komputer dan pengamatan oleh wahana antariksa lain di Mars menunjukkan bahkan saat ini pada beberapa waktu dalam setahun, kondisi dapat cocok untuk munculnya air.
Yang menarik dari studi ini adalah betapa muda bukit pasir tersebut, kata ilmuwan planet di Universitas Paris-Saclay, Frederic Schmidt, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.
"Ini jelas adalah penemuan baru untuk daerah ini," katanya dalam sebuah email.
Baca Juga: Wahana Antariksa China, Tianwen-1, Berhasil Mendarat di Planet Mars
Para ilmuwan China mengatakan sejumlah kecil air dari salju atau embun beku yang mencair, dicampur dengan garam, kemungkinan menyebabkan terjadinya retakan kecil, permukaan keras dan kusam, partikel yang longgar, dan fitur bukit pasir lainnya seperti depresi dan punggungan di Mars.
Mereka menyingkirkan kemungkinan terjadinya akibat angin, serta embun beku yang terbuat dari karbon dioksida, yang merupakan sebagian besar dari atmosfer Mars.
Embun beku Mars telah diamati sejak misi Viking NASA pada tahun 1970-an, tetapi taburan embun tipis pada pagi hari itu dipercayai terjadi di lokasi tertentu dalam kondisi tertentu.
Penjelajah antariksa ini kini memberikan "bukti bahwa mungkin ada distribusi yang lebih luas dari proses ini di Mars daripada yang sebelumnya diidentifikasi," kata ahli geologi Mars dari Trinity College Dublin, Mary Bourke.
Meskipun hanya keberadaan air yang kecil, hal ini bisa penting untuk mengidentifikasi lingkungan yang dapat dihuni, tambahnya.
Peluncuran Zhurong yang beroda enam, yang dinamai dari dewa api dalam mitologi China, dilakukan pada 2020, tiba di Mars pada 2021 dan menghabiskan waktu setahun menjelajahi planet tersebut sebelum masuk ke dalam hibernasi pada Mei tahun lalu.
Penjelajah planet ini beroperasi lebih lama dari yang direncanakan, menempuh perjalanan lebih dari 1.921 meter.
Sumber : Associated Press/Science Advances
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.