Para pejabat Ukraina mengatakan tawaran dari China itu menggembirakan. Perdana Menteri Denys Shmyhal hari Kamis menggambarkan pembicaraan telepon antara Xi dan Zelenskyy sebagai "sangat produktif".
"Saya yakin ini adalah awal yang baik untuk hubungan kita di masa depan," kata Shmyhal setelah mengunjungi Paus Fransiskus di Vatikan.
Namun, respons Kremlin terhadap pembicaraan telepon tersebut dilihat sebagai kurang antusias.
Zelenskyy dapat membantu mengakhiri pertempuran, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, "Kami siap menyambut segala sesuatu yang dapat menyebabkan penghentian konflik di Ukraina dan pencapaian semua tujuan yang ditetapkan oleh Rusia."
Baca Juga: China Bermanuver Jadi Mediator Perang Rusia dan Ukraina, Ini Maknanya bagi Kiev
Peskov mengatakan percakapan antara pemimpin China dan Ukraina adalah "urusan kedaulatan negara-negara itu dan masalah dialog bilateral mereka".
Dengan posisi medan perang di Ukraina sebagian besar statis karena perang attrisi terjadi dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia terus melakukan serangan ke wilayah Ukraina, seringkali menyerang gedung apartemen dan infrastruktur sipil lainnya.
Setidaknya tujuh warga sipil tewas dan 33 lainnya terluka antara Rabu dan Kamis, kata kantor presiden Ukraina hari Kamis.
Mereka termasuk satu orang tewas dan 23 terluka, termasuk seorang anak, ketika empat rudal jelajah Kalibr menyerang kota selatan Mykolaiv, kata pejabat.
Gubernur provinsi Mykolaiv, Vitalii Kim, mengatakan 22 bangunan bertingkat, 12 rumah pribadi, dan bangunan tempat tinggal lainnya rusak dalam serangan tersebut.
Rudal Kalibr diluncurkan dari kapal atau kapal selam. Mereka yang menyerang Mykolaiv ditembakkan dari suatu tempat di Laut Hitam, menurut Komando Operasional Selatan Ukraina.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.