MOSKOW, KOMPAS.TV - Dua napi pembunuhan yang bergabung dengan kelompok tentara bayaran Wagner untuk perang di Ukraina berulah saat kembali.
Keduanya dilaporkan terlibat pembunuhan setelah dibebaskan usai ditugaskan sebagai tentara di Ukraina.
Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa dari sekitar 40.000 penjahat yang dihukum wajib militer, ada sekitar 5.000 orang yang bertahan selama enam bulan pelayanan, dan sejak itu telah diampuni dan dibebaskan.
Di antara mereka adalah Georgiy Siukayev, seorang pembunuh yang dibebaskan musim gugur lalu, dan Ivan Rossomakhin, seseorang yang kembali baru-baru ini dengan mempersingkat hukuman pembunuhannya.
Baca Juga: Ingin Mirip Jimin BTS, Aktor Kanada Tewas Usai Lakoni 12 Operasi Plastik Senilai Rp3,2 Miliar
Dikutip dari New York Post, Senin (24/4/2023), Siukayev dituduh telah membunuh Soslan Valiyev, 38 tahun.
Sedangkan Rossomakhin dituduh membunuh Yulia Buiskich, 85 tahun.
Kejahatan itu dipercaya menjadi yang terbaru yang dilakukan oleh mantan tentara bayaran Wagner.
Wagner yang dimiliki oleh Prigozhin, konglomerat Rusia sekaligus orang terdekat Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengirimkan 50.000 tentaranya ke Ukraina.
Jumlah tersebut termasuk para napi yang dipilih untuk ditugaskan ke medan perang.
Pada awal tahun ini, Putin menandatangani Undang-Undang (UU), yang membuat mengkritik tentara Wagner atau laporan negatif tentang mereka menjadi hal ilegal.
Sementara itu, Prigozhin berjanji untuk menolong mantan napi tersebut ketika mereka berurusan dengan polisi.
Sumber : New York Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.