Sebelumnya, serikat tersebut mengungkapkan tiga warga sipil dikonfirmasi telah tewas.
Sementara itu jurnalis Washington Post mengutip PBB, melaporkan 30 orang tewas dan hampir 400 orang terluka.
Banyak orang terekam sedang melarikan diri dan mencari perlindungan, saat asap hitam membumbung di Khartoum saat kekerasan berlanjut.
Kendaraan lapis baja dilaporkan berkeliaran di jalan, dan sebuah pesawat sipil terbakar di bandara Khartoum.
Maskapai Arab Saudi, Saudia mengungkapkan salah satu airbus-nya ditembaki.
Saudia dan EgyptAir telah menangguhkan penerbangan pesawatnya ke Khartoum dan Chad, yang memiliki perbatasan langsung dengan Sudan.
Seorang dokter yang mengunjungi keluarganya di Khartoum mengungkapkan apa yang sedang terjadi.
Baca Juga: Bucin, Pria Ini Berlutut 21 Jam di Depan Kantor Mantan Pacar demi Bisa Balikan
“Kami tak memiliki listrik. Sangat panas. Kami tak bisa membuka jendela, kebisingan memekakkan telinga,” ujarnya.
Saksi mata lainnya mengungkapkan apa yang terjadi melalui saudarinya yang tinggal di Kenya.
“Penembakan masih terjadi dan orang-orang bersembunyi di dalam ruangan. Ada banyak rasa takut dan kepanikan,” tuturnya.
Ia mengatakan warga tak mengira akan adanya bentrokan, dan banyak yang terperangkap saat mencoba pegi, dengan banyak jembatan dan jalan ditutup, begitu juga dengan sekolah-sekolah.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.