Para peneliti baru-baru ini menemukan Pang Pha hanya mengupas pisang yang telah matang pada tingkat yang tepat, terutama yang berwarna kuning-coklat. Hal ini kemungkinan karena pisang yang sangat matang lebih mudah untuk dilepaskan dari kulitnya, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Brecht. Namun, ada penjelasan lain yang mungkin juga menjadi penyebab.
"Yang kami pikirkan adalah kulit yang coklat mungkin terasa tidak enak," kata Dr. Brecht.
Para peneliti juga menemukan perilaku Pang Pha berubah ketika ia harus bersaing dengan gajah lain untuk mendapatkan pisang. Ketika Pang Pha makan dalam kelompok, ia langsung menelan pisang mentah secepat mungkin, satu pisang setiap dua detik, hanya menyisakan satu pisang untuk dikupas.
"Jika dia memiliki waktu, jelas dia lebih memilih pisang yang dikupas," kata Dr. Brecht.
Meskipun beberapa gajah lain di kebun binatang telah melihat Pang Pha melakukan pengupasan pisang berulang kali, namun tidak ada yang menirunya.
Para peneliti meyakini perilaku unik ini mungkin berasal dari pengalaman masa kecilnya yang tidak biasa. Ketika Pang Pha tiba di Kebun Binatang Berlin, ia dibesarkan oleh seorang penjaga yang tidak mengikuti praktik umum dengan memberikan pisang mentah utuh.
"Sang penjaga berpikir memberikan pisang mentah utuh itu bodoh, dan ia selalu mengupas pisang untuknya," kata Dr. Brecht.
Baca Juga: Penelitian Terbaru: Mamalia Jantan Ini Rela Tidak Tidur demi Seks, Kini Terancam Punah
"Pengalaman awal ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada Pang Pha untuk mengamati pengupasan pisang, tetapi juga membantunya mengembangkan preferensi terhadap rasa pisang yang dikupas, yang tidak dimiliki oleh gajah lainnya," tambah Dr. Brecht.
Namun, menurut Richard Byrne, seorang ahli evolusi perilaku kognitif dan sosial dari Universitas St Andrews di Skotlandia, bukti dari pembelajaran observasional masih lemah.
"Ia tidak menunjukkan gerakan motorik yang sama seperti orang-orang yang mengupas pisang, dan dia juga tidak bisa melakukannya," katanya dalam sebuah surel.
"Bagi saya, ini lebih terlihat seperti preferensi rasa, yang saya pahami, dan itu membuat sense gizi yang baik untuk menghindari makan kulit yang membusuk jika memungkinkan untuk melakukannya," tambahnya.
Anak Pang Pha, Anchali, tidak melakukan pengupasan pisang. Kendati begitu, ia terkadang mendapatkan manfaat dari buah dari hasil kerja Pang Pha.
"Pang Pha sering mengupas pisang dan anaknya makan kulitnya," ujar Dr Brecht.
Sumber : New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.