Sebuah foto yang dirilis oleh tentara Lebanon menunjukkan peluncur roket ganda yang ditemukan oleh pasukan di kebun zaitun dekat perbatasan dengan Israel.
Tentara Lebanon mengatakan telah menemukan dan membongkar peluncur roket ganda di kebun zaitun di daerah Marjayoun dekat perbatasan, yang masih terisi enam roket yang siap ditembakkan.
Di Gaza, tentara Israel mengatakan telah menghantam dua terowongan dan "dua situs pembuatan senjata" sebagai respons terhadap "pelanggaran keamanan Hamas".
Mereka mengatakan pertahanan udara mencegat 25 roket dari Lebanon hari Kamis, sedangkan lima roket mengenai wilayah Israel.
Israel "tidak akan membiarkan organisasi teroris Hamas beroperasi dari dalam Lebanon," kata mereka.
Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), yang melakukan patroli di wilayah perbatasan, menyerukan kembali kewaspadaan, dengan mencatat bahwa "kedua belah pihak mengatakan mereka tidak ingin berperang."
Hari Jumat malam, tentara mengatakan telah menembak jatuh sebuah drone yang masuk ke wilayah udara Israel dari Lebanon.
Baca Juga: Musuh Israel Minta Indonesia dan OKI Rapat Darurat Bahas Situasi Palestina, Ini yang Diharapkan
Serangan Masjid pada hari Rabu, polisi Israel menyerbu ruang salat Masjid Al-Aqsa pada waktu subuh, dengan tujuan untuk mengusir "para pemuda yang melanggar hukum dan provokator yang bersembunyi di dalamnya."
Cahaya-cahaya melintas di langit ketika pertahanan udara Israel mencegat tembakan roket dari Jalur Gaza.
Ramadan bersamaan dengan liburan Yahudi Paskah tahun ini meningkatkan ketegangan dengan puluhan ribu warga Palestina yang berdoa di Masjid Al-Aqsa selama bulan puasa Muslim.
Para Palestina takut pemerintah kanan keras Netanyahu mungkin akan mengubah aturan lama yang memperbolehkan orang Yahudi untuk berkunjung tetapi tidak untuk berdoa di kompleks masjid, meskipun ia telah mengulangi penolakannya berkali-kali.
Meningkatnya kekerasan ini mendapat kecaman dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, "Menargetkan warga sipil yang tidak bersalah dari setiap kewarganegaraan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan," kata juru bicara Departemen Negara Vedant Patel.
"Uni Eropa mengekspresikan kecaman total atas tindakan kekerasan ini," kata kepala kebijakan luar negeri mereka Josep Borrell.
Seorang pejabat Qatar mengatakan Doha sedang memediasi antara Israel dan Palestina.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.