Ayman Sousan, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah yang hadir dalam pertemuan di Moskow, mengucapkan terima kasih kepada Rusia dan Iran atas bantuannya dalam menghadapi terorisme, dalam pernyataannya yang disiarkan oleh agensi berita negara SANA.
Sousan mengecam negara-negara lain yang mengambil keuntungan dari situasi yang diciptakan oleh perang ini untuk secara ilegal mengirim pasukan mereka ke Suriah dan mendukung kelompok-kelompok teroris.
Turki sendiri telah mendukung kelompok oposisi bersenjata di Suriah yang berusaha untuk menggulingkan pemerintahan Assad selama perang saudara yang telah menewaskan hampir 500.000 orang dan setengah dari populasi negara tersebut mengungsi sebelum perang.
Turki secara de facto mengendalikan wilayah luas di barat laut Suriah, dan Sousan menekankan penarikan pasukan Turki dari wilayah Suriah merupakan prasyarat untuk normalisasi hubungan.
Namun meskipun Turki mendukung pejuang oposisi Suriah di utara, Ankara dan Damaskus sama-sama kecewa terhadap Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin oleh Kurdi dan didukung oleh AS di timur laut Suriah. Berikut peta terbaru konflik Suriah menurut PBB.
Baca Juga: Arab Saudi akan Undang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke KTT Liga Arab, Sinyal Perubahan Geopolitik
Kelompok oposisi yang didukung Turki bentrok dengan SDF pada masa lalu, menuduh mereka sebagai bagian dari Partai Pekerja Kurdistan Turki yang dilarang, atau PKK. PKK bertempur melawan pemerintah di Ankara dalam pemberontakan selama beberapa dekade.
Pemerintah Assad mencitrakan SDF sebagai kekuatan separatis yang telah merampok kekayaan negara sambil menguasai ladang minyak utama Suriah.
Upaya rekonsiliasi Turki-Suriah dilakukan saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang menghadapi pemilihan presiden dan parlemen pada bulan Mei, mendapat tekanan intensif di dalam negeri untuk mengirim kembali pengungsi Suriah di tengah penurunan ekonomi yang tajam dan sentimen anti-pengungsi yang meningkat.
Upaya rekonsiliasi antara Suriah dan Turki menjadi agenda utama dalam pembicaraan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Assad ketika ia mengunjungi Moskow bulan lalu.
Setelah gempa bumi yang menghancurkan Suriah dan Turki pada bulan Februari, simpati internasional tampaknya telah mempercepat rekonsiliasi regional.
Beberapa pihak telah menyerukan dialog dengan Suriah dan mengembalikan negara itu ke Liga Arab setelah lebih dari satu dekade keanggotaannya ditangguhkan karena tindakan keras pada bulan-bulan awal pemberontakan yang berubah menjadi perang dan telah menewaskan hampir setengah juta orang.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.