Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Tahan Lebih dari 1.000 Warga Palestina tanpa Tuduhan Apa pun, Terbanyak sejak 2003

Kompas.tv - 5 April 2023, 04:35 WIB
israel-tahan-lebih-dari-1-000-warga-palestina-tanpa-tuduhan-apa-pun-terbanyak-sejak-2003
Kelompok HAM menyebut, saat ini Israel menahan lebih dari 1.000 warga Palestina tanpa dakwaan atau persidangan, tertinggi sejak 2003. Namun, Israel berkilah taktik kontroversial yang dikenal sebagai detensi administratif membantu menghalangi serangan dan menahan militan berbahaya tanpa mengungkapkan bahan-bahan inkriminatif karena alasan keamanan. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

"Jumlahnya mengkhawatirkan," kata Jessica Montell, Direktur HaMoked, seperti laporan Associated Press, Rabu (5/4/2023).

"Tidak ada kendali sama sekali dalam penggunaan apa yang seharusnya menjadi pengecualian. Semakin mudah bagi mereka (Israel) untuk menahan orang tanpa dakwaan atau persidangan."

Tindakan keras militer yang meluas terhadap militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah membantu memicu peningkatan tajam dalam detensi administratif.

Kampanye Israel dalam melakukan serangkaian penggerebekan di kota-kota dan desa-desa Palestina menyusul rangkaian serangan mematikan Palestina tahun lalu mengakibatkan penangkapan lebih dari 2.400 warga Palestina sejak Maret 2022, menurut laporan militer Israel.

Layanan keamanan Shin Bet Israel belum memberikan komentar terkait angka penahanan administratif terbaru.

Baca Juga: Fakta Pemuda Palestina yang Dibunuh di Luar Al-Aqsa: Ditembak 10 Kali karena Selamatkan Perempuan

Aparat Israel berjalan di kawasan Kota Tua Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel, setelah terdengar sejumlah tembakan senjata api di kompleks Masjid Al Aqsa, Sabtu, 1 April 2023. (Sumber: AP Photo/ Mahmoud Illean)

Israel menyebut penggerebekan tersebut sebagai upaya kontra-terorisme untuk mencegah serangan lebih lanjut. Namun, warga Palestina dan pengkritik mengatakan operasi tersebut hanya memperburuk siklus kekerasan, karena penggerebekan tersebut memicu protes dan baku tembak dengan militan Palestina.

Menurut Associated Press, hampir 90 warga Palestina di Tepi Barat tewas akibat tembakan Israel tahun ini. Sementara, serangan Palestina terhadap warga Israel menewaskan 15 orang dalam periode yang sama.

Israel mengatakan sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah militan, tetapi korban juga termasuk remaja yang melempar batu dan orang yang tidak terlibat dalam kekerasan.

Menurut HaMoked, kelompok hak asasi manusia Palestina, terakhir kali Israel menahan sebanyak ini tahanan administratif pada Mei 2003, saat terjadi pemberontakan Palestina yang dikenal sebagai Intifada Kedua.

"Saat tensi di lapangan meningkat, jumlahnya selalu meningkat," kata Sahar Francis, Direktur Addameer, sebuah kelompok hak-hak tahanan Palestina. Penahanan administratif "adalah alat yang efisien untuk menangkap ratusan orang dalam waktu singkat."

Tepi Barat berada di bawah pendudukan militer Israel sejak Israel merebut wilayah itu dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Palestina menginginkan wilayah tersebut menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka.

Hampir 3 juta penduduk Palestina di wilayah tersebut berada di bawah pada sistem keadilan militer masa pendudukan Israel, sementara hampir 500.000 pemukim Yahudi yang tinggal di samping mereka memiliki kewarganegaraan Israel dan tunduk pada pengadilan sipil.

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x