Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi indikasi dia akan prihatin dengan keputusan tersebut, meskipun AS mengatakan belum melihat indikasi Rusia semakin dekat untuk menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina.
Sistem rudal nuklir Yars pada dasarnya rudal yang sama dengan Topol-M, kecuali "pengangkut" muatan dimodifikasi untuk membawa beberapa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen (MIRV).
Setiap rudal diperkirakan mampu membawa hingga empat hulu ledak, meski belum ada kepastian berapa kapasitas maksimalnya.
RS-24 adalah rudal yang lebih berat dari RT-2PM2 Topol-M saat ini, dan beberapa laporan mengatakan dapat membawa hingga 10 hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen.
Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Formasi Rudal Nuklir, diantaranya Satuan Rudal Topol M dan Avangard
Uji coba tahun 2007 dipublikasikan sebagai tanggapan terhadap perisai rudal yang direncanakan AS untuk ditempatkan di Eropa.
RS-24 telah dikerahkan secara operasional sejak 2010, dengan lebih dari 50 peluncur beroperasi pada Juni 2017.
Yars RS-24 (SS-29) adalah rudal balistik nuklir antarbenua buatan Rusia yang dapat dipasang di truk pengangkut, kereta atau ditempatkan di silo.
Rusia mengerahkan penuh resimen Yars RS-24 pertama yang terdiri dari tiga batalion pada Agustus 2011, dan menempatkan dua batalyon resimen kedua pada tugas tempur pada 27 Desember tahun 2021.
Resimen kedua Divisi Rudal Teikovo di Rusia tengah akan dilengkapi sepenuhnya dengan sistem rudal balistik bergerak Yars pada tahun 2012, kata juru bicara Pasukan Rudal Strategis (SMF) Kolonel Vadim Koval pada hari Kamis, 16 Februari 2012.
RS-24 Yars adalah modifikasi dari SS-27 Topol-M. Menurut informasi dari pabrikan, RS-24 Yars mampu menembus target yang sangat terlindungi dan juga Sistem Pertahanan Rudal Balistik (BMD) saat ini. Uji tembak pertama dilakukan pada Mei 2007, ketika diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia dan mengenai sasarannya di jarak tembak Kura di Kamchatka di Timur Jauh Rusia.
Hulu Ledak setiap rudal balistik Yars dirancang berkekuatan 150-250 kiloton nuklir.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.