"Di bulan Ramadan biasanya ketika waktu sudah dekat azan Magrib, di jalan ada yang berbagi. Mereka keluar ke jalan dan memberikan kepada yang di jalan. Di mana-mana ada seperti itu,” terangnya.
Selain itu, ada pula kesamaan lain Ramadan di Rusia dengan di Indonesia, yaitu kebiasaan para anak-anak yang mengisi buku kegiatan Ramadan.
Bahkan di Rusia, ada hadiah umrah bagi anak yang beruntung.
“Ada tradisi Buku Ramadan untuk catatan tarawih. Di Rusia ngambil buku, diisi, dan di akhir Ramadan nanti, siapa yang beruntung nanti ada hadiahnya umrah,” ungkapnya.
Sementara untuk membayar zakat fitrah, diutamakan dengan bahan makanan pokok. Meski begitu, ada pula konter yang tersedia untuk menukarkan dengan bahan pokok untuk umat muslim yang membayar zakat dengan uang.
"Lebih diutamakan makanan pokok, namun untuk tempat lain bisa uang. Tapi di depan masjid nanti akan ada gerai untuk penukaran dengan bahan pokok,” kata dia.
Sama seperti halnya dengan puasa di negara di bagian bumi belahan utara, puasa di Rusia memiliki tantangan tersendiri.
Ketua PCINU FREU Amy Maulana mengungkapkan bahwa puasa di Rusia bisa berlangsung hingga 17 jam. Jadi apabila sahur sekitar pukul 3 dini hari, buka puasa biasanya dilakukan pukul 9 malam.
“Tantangannya tahun ini sedikit lebih nyaman. Tahun ini kisaran puasa 16-17 jam, jadi akan sahur di pukul 2 atau 3 pagi terus buka puasanya di kurang lebih pukul 9 malam,” kata dia.
Baca Juga: Peraturan Unik Arab Saudi saat Ramadan, Hanya Boleh Minum 15 Cangkir Kopi Usai Buka Puasa
Sumber : NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.