DUBAI, KOMPAS.TV - Puasa Ramadan menjadi kewajiban umat Muslim di seluruh dunia untuk dijalani selama sekitar sebulan.
Pada tahun ini, kebanyakan negara telah memulai Puasa Ramadan sejak Kamis (23/3/2023).
Namun, bagaimana jika harus menjalani puasa Ramadan di luar angkasa?
Hal itulah yang saat ini dialami astronot Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Alneyadi.
Baca Juga: Vatikan Kirim Pesan Ramadan kepada Umat Muslim Dunia, Serukan Kebersamaan yang Damai dan Harmonis
Alneyadi sudah berada di luar angkasa sejak bertugas di Stasiun Luar Angkasa pada 3 Maret lalu.
Ia merupakan salah satu dari sedikit astronot Muslim yang melakukan perjalanan di luar angkasa.
Misinya pun akan berakhir dalam lima bulan, dan itu berarti ia akan menghabiskan bulan Ramadan di luar angkasa.
Alneyadi pun menjelaskan, sebagai astronot ia sesuai dengan definisi tengah melakukan perjalanan.
Hal itu bisa mengecualikannya dalam melaksanakan puasa Ramadan seperti yang dilakukan Muslim di Bumi.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.