Ia menambahkan kegiatan Ramadan di sekitar daerahnya tinggal di Mile End, London Timur, secara umum ada tapi tidak sebanyak di Indonesia.
“Soalnya banyak diaspora Muslim di daerah tempatku tinggal, dan komunitas Muslim-nya lumayan banyak di daerah sini,” katanya.
Ia melanjutkan komunitas Muslim Indonesia di tempatnya tinggal biasa mengadakan pengajian setiap hari Satu.
Selain itu juga kerap mengadakan buka puasa bersama, juga Salat Tarawih berjamaah.
Hasya juga mengatakan selain ketidakhadiran keluarga, suasana puasa Ramadan di Inggris sangat berbeda dengan di Indonesia.
Baca Juga: Baru Hari Pertama Puasa Ramadan, Tentara Israel Telah Bunuh Warga Palestina
“Di Indonesia terkesan festive (meraih), dan banyak orang jualan takjil, nah di sini tidak ada sama sekali,” tuturnya.
“Di sini, kayak, ya udah yang puasa ya puasa aja gitu, tapi tak ada vibes Lebaran apa gimana,” tambahnya.
Selain itu, ia mengatakan meski jam puasa lebih panjang dari Indonesia, tapi di Inggris tidak panas.
“Di sini dingin, jadi lebih mudah menahan makam dan minum,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.