JAKARTA, KOMPAS.TV- Nama Pablo Escobar sudah menjadi legenda di dunia kriminal internasional.
Bandar narkoba asal Kolombia ini tak pernah mau tunduk pada kekuatan manapun, sebaliknya dia berhasil membuat aparat bahkan presiden sekali pun bertekuk lutut di hadapannya.
Karena kejahatannya, pada 1991 Pablo bersedia menyerahkan diri untuk dipanjara selama lima tahun.
Dia bersedia menyerahkan diri kepada aparat, tapi dengan syarat, penjara baginya adalah bangunan yang dia bangun sendiri.
Dalam jarak beberapa kilometer tidak boleh ada aparat pemerintah yang berjaga. Dia juga bebas memanggil para pelacur yang dia suka untuk bersenang-senang bersama gengnya.
Bebas dikunjungi keluargnya dan bebas mendatangkan alat-alat kasino buat main judi.
Britanicacom yang dikutip Jumat (10/3/2023) menuliskan peristiwa ini, "Meski masuk penjara namun hal itu tak punya efek bagi kejahatan dan gaya hidup Escobar. Dia membangun penjara yang mewah yang dinamakan La Cathedral."
Baca Juga: Kuda Nil Warisan Pablo Escobar Jadi Masalah Lingkungan, Kolombia Kirim 70 Ekor ke India dan Meksiko
Britanica.com juga menggambarkan prinsip kerja gang Escobar, “plata o plomo,” yang artinya uang atau peluru. Kalau tidak bisa diberi uang suap, maka siap-siap meregang nyawa.
Sebelum menyerahkan diri, Escobar sebenarnya menawarkan bantuan kepada pemerintah untuk melunasi utang luar negerinya. Tapi pemerintah Kolombia menolak mentah-mentah.
Akhirnya penyerahan diri lucu-lucuan terjadi.
Namun, di tengah penyerahan diri itu, di hari yang sama parlemen Kolombia memutuskan tidak ada ekstradisi bagi Escobar, yang artinya dia tidak bisa diterbangkan ke Amerika Serikat sebagai penjahat.
Ditolaknya ekstradisi ini merupakan kemenangan bagi Escobar. Karena sebelumnya, dia sudah menyebar ancaman bila undang-undang tentang ekstradisi jadi disahkan, dia akan menebarian teror di tengah masyarakat.
Di sisi lain, hal ini membuat Presiden Kolombia kala itu, Virgilio Barco Vargas tak bisa berbuat banyak.
Masalahnya, bila dia dibiarkan di luar penjara justeru kejahatan di Kolombia makin tak terkendali.
Netflix pernah menayangkan serial panjang kehidupan Escobar dan gangnya itu dalam film "Narcos" , termasuk bagaimana Escobarr menjebak wakil menteri kehakiman sehingga tak bisa keluar dari penjaranya.
Apa yang menyebabkan Escobar demikian berkuasa? Dia kaya dan sanggup menghilangkan nyawa siapa saja yang berani melawannya. Kekayaanya bisa menyuap ke berbagai lini di pemerintahan.
Majalah Forbes pernah melansir Escobar masuk dalam daftar orang terkaya dunia selama 7 tahun berturut-turut dari tahun 1987 sampai 1993 di urutan ke-7.
Forbes mencatat kekayaan bersihnya pada tahun 1988 sudah mencapai sebesar 3 miliar dollar AS atau setara Rp15 miliar sehari.
Kekayaan terus bertambah dari ke tahun. Bisnis kokain di Medellin dimulai tahun 1970-an.
Para penyelundup narkotik asal Chile memindahkan fasilitas produksinya di Kolombia setelah diktator Chile Jenderal Agusto Pinochet memberangus pabrik-pabrik kokain di negaranya
Pria kelahiran Madelin Desember 1949 ini, berkuasa seperti negara dalam negara. Menyuap hakim adalah hal biasa. Bila tak mempan disuap, dihabisi nyawanya.
Bahkan pernah ada peristiwa di mana para hakim memakai topeng saat menyidangkan kasus narkoba, karena takut wajahnya terekpos yang berarti nyawa taruhannya.
Baca Juga: Kartel Narkoba Sinaloa Melawan usai Anak El Chapo Ditangkap, Pesawat Penumpang Ditembaki, 29 Tewas
Namun sepandai-pandai Escobar berkelit, sang Sicarios (pembunuh) ini tewas dalam sebuah aksi penyergapan pada 2 Desember 1993.
Dia tewas di kota kecil kelahirannya, usai pesta sampanye dalam acara hari ulang tahunnya ke 44.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.