Wakil Sekretaris Jenderal PBB bidang politik, Khaled Khiari disebut akan memberikan arahan pada Senin (20/2).
Meskipun demikian, Dewan Keamanan PBB diragukan akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Korea Utara.
Pasalnya, China dan Rusia, pemegang hak veto di Dewan Keamanan tengah berkonfrontasi dengan Amerika Serikat (AS).
Pada 2022, upaya yang dipimpin AS untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara gagal karena veto Rusia dan China.
Sementara itu, Pyongyang mengonfirmasi bahwa pihaknya menggelar peluncuran senjata pada Senin (20/2).
Korea Utara menyebut peluncuran ini menyebut sistem peluncur roket laras banyak jenis baru yang bisa memuat hulu ledak nuklir taktis.
Adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong pun mengancam akan bertindak lebih jauh jika AS terus menggelar latihan militer gabungan bersama Jepang dan Korea Selatan.
Ia menyebut Pyongyang bisa menjadikan Samudra Pasifik sebagai "lapangan tembak."
"Frekuensi penggunaan Pasifik sebagai lapangan tembak kami tergantung pada tindakan pasukan AS," kata Kim Yo-jong dilansir media pemerintah Korea Utara via Associated Press.
"Kami mengetahui pergerakan pasukan strategis AS, yang mana belakangan ini bergerak cepat di sekitar Semenanjung Korea," lanjutnya.
Baca Juga: Korea Utara Bikin Korea Selatan Ketar-Ketir, Kim Jong-Un Disebut Kembali Mulai Peluncuran Rudal
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.