Mereka kemudian melakukan serangan kepada Kirwan di dekat pintu masuk pasar swalayan Asda.
Tiga remaja lainnya, berusia 14, 15 dan 16 tahun diperintahkan untuk rehabilitasi remaja setelah dibebaskan dari pembunuhan, tetapi dinyatakan bersalah atas gangguan kekerasan.
Bocah yang lebih tua sebelumnya juga mengaku memiliki pisau dapur 12 inci yang digunakan dalam serangan fatal itu.
Hakim mengatakan kelompok tersebut yang mengenakan pakaian gelap dan beberapa dengan balaclava, biasa menimbulkan masalah dan meneror tempat itu.
Mereka bepergian dengan niat “menodai”, bahasa gaul jalanan yang berarti merampok.
Serta berusaha untuk berurusan dengan narkoba.
Baca Juga: Dubes Rusia untuk RI: Ada Standar Ganda Penyaluran Bantuan Gempa, Suriah Dikesampingkan
Mereka telah menyebabkan masalah di kereta dan menyerbu secara massal, ke toko bangunan, sambil mencuri barang-barang termasuk kunci pas, sambil melecehkan anggota masyarakat dan mencari konfrontasi.
“Semua menunjukkan sebagai sebuah rencana umum.” Tutur hakim.
Pengadilan mendengar bahwa Kirwan, yang merupakan insinyur ahli kecerdasan buatan di Lan Rover Jaguar, Coventry telah melakukan perjalanan B&Q, untuk membeli saklar lampu dan hanya mengunjungi Asda untuk menggunakan toilet.
“Ian Kirewan tak pernah pulang, ia dibunuh oleh segerombolan remaja tanpa alasan sama sekali,” kata Hakim Fraser.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.