JAKARTA, KOMPAS.TV - Penegak hukum di Turki menangkap sejumlah orang pada Senin (13/2/2023) kemarin, terkait banyak gedung yang ambruk setelah dua gempa dahsyat mengguncang wilayah selatan Turki dan barat Suriah pekan lalu.
Mengutip dari Antara, Selasa (14/2/2023), Nazmi Tosun, pengawas konstruksi dan perwakilan teknis Apartemen Emre, yang hancur di Provinsi Gaziantep, ditangkap di Istanbul pada Senin pagi.
Polisi menangkap Hasan Alpargun di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) setelah sejumlah gedung yang dibangun oleh perusahaan konstruksinya ambruk di Provinsi Adana akhir pekan lalu.
Kontraktor Ibrahim Mustafa Uncuoglu ditangkap di Istanbul setelah ditemukan kelalaian pada pemeriksaan teknis reruntuhan sebuah gedung apartemen di Provinsi Gaziantep.
Baca Juga: Penyanyi Maher Zain Terlihat di Jalanan Turki Bekerja Membantu Langsung Korban Gempa
Polisi Istanbul juga menangkap seorang kontraktor lain, Mehmet Ertan Akay, setelah gedungnya ambruk akibat gempa di Gaziantep.
Jaksa mengeluarkan perintah penangkapan Akay atas tuduhan pembunuhan akibat kelalaian dan pelanggaran izin mendirikan bangunan.
Mehmet Yasar Coskun yang merupakan kontraktor gedung tempat tinggal besar di wilayah terdampak gempa di Provinsi Hatay, juga ditahan pada Sabtu.
Sebelumnya, aparat keamanan menangkap Coskun di Bandara Istanbul saat dalam perjalanan menuju Montenegro saat berusaha meninggalkan Turki.
Coskun mengaku tidak tahu mengapa gedung tersebut hancur, dan bahwa penerbangannya ke Montenegro tidak ada hubungannya dengan gedung yang ambruk itu.
Menteri Kehakiman Bekir Bozdag pada pekan lalu, berjanji mengambil tindakan atas kelalaian dalam membangun gedung setelah gempa mematikan itu.
Baca Juga: Inilah 10 Gempa Bumi Paling Mematikan di Abad 21, Gempa Turki dan Suriah Salah Satunya
Namun untuk masa awal setelah gempa, prioritasnya adalah menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah reruntuhan.
"Setelah itu, proses peradilan menyusul. Mereka yang lalai dan bersalah akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Bozdag.
29,605 orang meninggal dunia akibat gempa dahsyat yang melanda wilayah selatan Turki pekan lalu.
Gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 itu berpusat di Provinsi Kahramanmaras dan berdampak kepada 13 juta orang di 10 provinsi termasuk Hatay, Gaziantep, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Kilis, Malatya, Osmaniye dan Sanliurfa.
Sejumlah negara di wilayah itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran itu.
Diberitakan Kompas TV sebelumnyat, otoritas Turki menangkap atau menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap 131 kontraktor yang diduga terlibat konstruksi ilegal di wilayah terdampak gempa.
Baca Juga: Turki Gencarkan Perburuan Kontraktor Gedung, Sudah 131 Orang Diselidiki Dituduh Salah Konstruksi
Ribuan bangunan dilaporkan ambruk ketika gempa 7,8M mengguncang tenggara Turki dan utara Suriah, Senin (6/2/2023) lalu.
Banyak bangunan yang runtuh usai gempa diduga tidak dibangun dengan standar konstruksi yang ditetapkan. Turki sendiri memiliki aturan konstruksi tahan gempa di atas kertas. Namun, peraturan ini disebut jarang ditegakkan.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyebut pihaknya telah menerbitkan perintah penangkapan terhadap 131 orang yang diduga bertanggung jawab atas buruknya kualitas konstruksi di daerah terdampak.
Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag berikrar akan menghukum siapa pun yang bertanggung jawab atas konstruksi bangunan-bangunan tak tahan gempa.
Kendati gempa darat berepisentrum dangkal yang melanda Turki diakui kuat, banyak kalangan menyalahkan konstruksi bangunan jelek sebagai penyebab banyak sekali gedung runtuh.
Baca Juga: Proses Pencarian Korban Gempa Turki Terhambat Aksi Kekerasan dan Penjarahan, Libatkan Senjata Api
Kementerian Kehakiman Turki sendiri berencana membentuk biro khusus untuk menginvestigasi tindak kriminal terkait gempa.
Biro ini bertugas mengidentifikasi kontraktor dan pihak lain yang bertanggung jawab atas pembangunan di daerah gempa.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.