“Peluang menyelamatkan nyawa tak memiliki hubungan yang masuk akal dengan risiko keselamatan,” tuturnya.
Beberapa jam setelah Austria menghentikan upaya penyelamatannya, Kementerian Pertahanan negara itu mengatakan bahwa tentara Turki telah turun tangan untuk menawarkan perlindungan.
Dengan begitu, memungkinkan operasi penyelamatan untuk dilanjutkan.
Cabang dari grup pencarian dan penyelamatan Jeman, ISAR dan Badan Federal untuk Bantuan Teknis Jerman (TSW) juga menunda operasi penyelamatan karena alasan keamanan.
“Ada lebih banyak bentrokan antara faksi yang berbeda, tembakan juga telah dilepaskan,” kata Juru Bicara ISAR, Stefan Heine.
Baca Juga: Tim Indonesia untuk Gempa Turki-Suriah Terpusat di Adana, Dubes RI akan Berkantor di Sana
Manajer Operasi ISAR, Steven Bayer, mengatakan ia memperkirakan keamanan akan memburuk, karena makanan, air dan harapan menjadi lebih langka.
“Kami meliohat situasi keamanan dari sangat dekat dan memperhatikan perkembangannya,” kata Bayer.
Tim penyelamat Jerman mengatakan mereka akan melanjutkan pekerjaan saat otoritas Turki menganggap situasi aman.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengungkapkan pada Sabtu, bahwa angka korban jiwa karena gempa di Turki telah meningkat mencapai 24.165.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.