Baca Juga: Kim Jong-Un Izinkan Tentara Korea Utara Panjangkan Rambut 3 Cm agar Tak Terlihat seperti Tahanan
Laporan media pemerintah belum menyebutkan apakah Kim Jong-un berpidato pada acara tersebut.
Parade itu terjadi setelah Kim bertemu para petinggi militernya pada Senin (6/2/2023) dan memerintahkan perluasan latihan tempur, sambil terus memamerkan senjata di tengah ketegangan dengan tetangganya dan Washington.
“Kali ini, Kim Jong Un membiarkan kekuatan rudal taktis dan jarak jauh Korea Utara berbicara sendiri,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor studi internasional di Ewha Womans University di Seoul, Korea Selatan.
“Pesan yang ingin dikirim Pyongyang secara internasional, menunjukkan kemampuannya untuk mencegah dan memaksa, mungkin akan datang dalam bentuk uji coba rudal berbahan bakar padat dan peledakan perangkat nuklir mini,” katanya, mengacu pada penilaian AS dan Korea Selatan bahwa Korea Utara bersiap untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak September 2017.
KCNA mengatakan parade militer itu menampilkan berbagai senjata berkemampuan nuklir, termasuk senjata nuklir taktis yang menargetkan Korea Selatan.
Badan itu menggambarkan ICBM sebagai senjata penting yang mendukung sikap Korea Utara "nuklir lawan nuklir dan konfrontasi habis-habisan melawan konfrontasi habis-habisan” melawan musuh-musuhnya.
Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan militer Korea Selatan dan AS sedang menganalisis foto dan laporan Korea Utara untuk mengevaluasi persenjataan.
Baca Juga: Potret Putri dan Istri Kim Jong Un di HUT 75 Tentara Rakyat Korea Utara
Korea Utara sedang getol melakukan uji coba senjata, termasuk senjata yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Kegiatan pengujian yang intensif itu diselingi pernyataan berapi-api dan undang-undang baru yang menjelaskan serangan nuklir pendahuluan terhadap tetangganya dan AS dalam berbagai skenario.
Kim menggandakan dorongan nuklirnya memasuki tahun 2023.
Analis mengatakan keputusan Kim untuk membawa putrinya ke acara-acara besar yang dipublikasikan terkait dengan militernya adalah untuk mengirimkan pernyataan kepada dunia bahwa dia tidak berniat untuk secara sukarela menyerahkan senjata nuklirnya.
Tampaknya dia melihat senjata nuklirnya sebagai jaminan terkuat untuk kelangsungan hidupnya dan perpanjangan masa depan dinasti keluarganya.
Seorang pejabat dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan aturan departemen, mengatakan kemunculan Kim Ju Ae yang berulang kali dalam acara-acara penting dan paparannya yang menonjol di media pemerintah juga ditujukan untuk memperkuat kesetiaan domestik kepada keluarga Kim.
Pejabat itu mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah dia akan menjadi penerus ayahnya, tetapi menambahkan, "semua kemungkinan terbuka."
“Kami hanya bisa berspekulasi pada titik ini,” kata Duyeon Kim, seorang analis senior di Center for a New American Security di Washington DC.
“(Kim Jong Un) jelas memamerkannya dengan sengaja dan, setidaknya, dia terlihat seperti mencoba untuk menegaskan kembali pentingnya status, dan legitimasi garis keturunan langsung Kim."
"Terlalu dini untuk berasumsi bahwa dia akan menjadi ahli warisnya karena seorang putra selalu menggantikan tahta di Korea Utara.”
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.