Papua dimasukkan ke dalam Indonesia tahun 1969 setelah pemungutan suara yang disponsori PBB. Sejak itu, pemberontakan tingkat rendah membara di wilayah kaya mineral yang terbagi menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat.
Juru bicara kepolisian Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, tentara dan polisi sedang mencari pilot dan penumpang.
Baca Juga: Potret Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga, Kondisi Pilot dan Penumpang Belum Diketahui
Pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan Indonesia Susi Air itu membawa sekitar 450 kilogram pasokan dari bandara di Timika, sebuah kota pertambangan di kabupaten tetangga Mimika.
Konflik di wilayah itu meningkat dalam satu tahun terakhir, dan puluhan pemberontak, pasukan keamanan, dan warga sipil tewas.
Juli tahun lalu, orang-orang bersenjata pemberontak separatis membunuh 10 pedagang yang berasal dari pulau-pulau lain di Indonesia dan seorang penduduk asli Papua.
Sambom kemudian mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, menuduh para korban sebagai mata-mata pemerintah Indonesia.
Maret silam, kelompok separatis membunuh delapan teknisi yang sedang memperbaiki menara telekomunikasi jarak jauh. Sementara pada Desember 2018, setidaknya 31 pekerja konstruksi dan seorang tentara tewas dalam salah satu serangan terburuk di provinsi tersebut.
Terbang adalah satu-satunya cara praktis untuk mengakses banyak daerah di provinsi paling timur pegunungan dan hutan di Papua dan Papua Barat.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.