Baca Juga: Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir Ancam Warga Palestina Dihukum Mati dengan Kursi Listrik
Berbicara di sebuah acara di lokasi serangan penembakan Palestina yang mematikan baru-baru ini, Netanyahu mengkonfirmasi laporan sebelumnya oleh pejabat keamanan Israel bahwa lima pria bersenjata tewas.
Hamas mengatakan kelima dari mereka yang tewas adalah anggota sayap bersenjatanya. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kekerasan itu akan dibalas dengan tanggapan setara.
“Orang-orang kami dan perlawanan mereka tidak akan menunda diri dalam menanggapi kejahatan ini,” katanya.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah serangan sebelumnya di kamp Aqabat Jabr, yang terletak di dekat kota Jericho, Palestina, sebuah oasis gurun di daerah Tepi Barat yang jarang terjadi kerusuhan seperti itu, di mana pasukan juga mencari para tersangka.
Sejak penembakan di pemukiman terdekat, militer Israel memblokir akses ke beberapa jalan menuju Jericho, penutupan kota yang berada di bawah kondisi semi-blokade, mengganggu sektor usaha dan menciptakan kemacetan selama berjam-jam di pos pemeriksaan yang bahkan mempengaruhi pasukan keamanan Palestina, seperti ditunjukkan rekaman yang dilaporkan Associated Press.
Kekerasan hari Senin terjadi beberapa hari setelah serangan militer Israel di kamp pengungsi Jenin menewaskan 10 warga Palestina, sebagian besar militan tetapi juga seorang perempuan tua berusia 61 tahun. Keesokan harinya, serangan penembakan Palestina di luar sinagoga Yerusalem timur menewaskan tujuh orang, termasuk seorang anak berusia 14 tahun.
Baca Juga: Situasi Israel-Palestina Memanas, Washington: Kedua Pihak Mohon Tenang!
Tentara Israel meningkatkan serangan hampir setiap malam di Tepi Barat yang diduduki sejak serangkaian serangan mematikan Palestina di Israel musim semi lalu. Selama setahun terakhir dari penggerebekan yang meningkat, Jericho tetap menjadi semacam kota gurun yang sepi, terhindar dari banyak kekerasan.
Otoritas Palestina, sebagai pembalasan atas penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, mengumumkan penghentian koordinasi keamanan dengan Israel.
Hampir 150 warga Palestina tewas tahun lalu di Tepi Barat dan Yerusalem timur, menjadikannya tahun paling mematikan di wilayah tersebut sejak 2004, menurut data kelompok HAM Israel B'Tselem.
Sejak awal tahun ini, 41 warga Palestina telah tewas di wilayah tersebut. Serangan Palestina terhadap Israel menewaskan sekitar 30 orang pada tahun 2022.
Tentara Israel mengatakan sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah militan. Tetapi para pemuda pelempar batu yang memprotes penyerangan dan lainnya yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah dibunuh.
Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967 sementara Palestina berupaya menjadikan wilayah-wilayah itu untuk negara merdeka yang mereka rencanakan akan terwujud.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.