ANKARA, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas akibat gempa bermagnitudo 7,8 yang melanda Turki tenggara dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023) pagi, meningkat menjadi lebih dari 1.300 orang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan korban tewas di Turki saja sudah mencapai 912 orang hingga Senin petang WIB, seperti dilaporkan Associated Press.
Erdogan juga mengatakan tawaran bantuan telah diterima dari sekitar 45 negara setelah gempa mematikan pada Senin dan disusul sejumlah gempa susulan yang kuat dan masih terus terjadi.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Erdogan mengumumkan jumlah korban tewas di Turki telah mencapai 912 orang hingga Senin petang WIB, dan sekitar 5.400 orang terluka.
Sementara sekitar 2.470 orang berhasil diselamatkan dari bangunan yang runtuh di seluruh lokasi yang terdampak gempa.
Sekitar 3.000 bangunan runtuh akibat gempa, katanya. Angka yang diungkap Erdogan membuat jumlah korban tewas di Turki dan negara tetangganya, Suriah, menjadi lebih dari 1.300 orang.
Korban tewas diperkirakan terus bertambah karena tim penyelamat masih bekerja mencari korban selamat.
“Karena upaya pemindahan puing-puing terus dilakukan di banyak bangunan di zona gempa, kami tidak tahu seberapa tinggi jumlah korban tewas dan cedera akan bertambah,” kata Erdogan.
“Harapan kami adalah agar kami pulih dari bencana ini dengan korban jiwa seminimal mungkin,” tambah Erdogan.
“Saya berdoa agar Tuhan melindungi kita dan seluruh umat manusia dari bencana alam semacam itu.”
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya sedang memobilisasi dukungan untuk membantu Turki menangani gempa bumi dahsyat pada Senin.
Baca Juga: Update Gempa Turki- Suriah: Korban Tewas Tembus 640 dan Terus Bertambah, Kondisi Dingin dan Hujan
Stoltenberg menyatakan "solidaritas penuh dengan sekutu kami Turki setelah gempa bumi yang mengerikan ini ... Sekutu NATO sedang memobilisasi dukungan sekarang."
Dalam sebuah cuitan, Stoltenberg mengatakan dia telah melakukan kontak dengan Presiden Erdogan dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Beberapa negara anggota NATO mengatakan mereka berencana mengirimkan dukungan untuk membantu korban gempa bumi di Turki dan Suriah.
Sebelumnya, Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa telah diaktifkan untuk membantu memberikan bantuan internasional, mengatakan tim penyelamat dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan ke lokasi gempa di Turki.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan akan menyumbangkan USD200.000 untuk membantu Turki dalam upaya penyelamatan dan sedang berkoordinasi dengan Turki tentang pengiriman tim pencarian dan penyelamatan khusus.
China mengatakan tidak ada warga negaranya yang menjadi korban. Tidak disebutkan apakah akan mengirim tim pencarian dan penyelamatan.
Rusia mengatakan sedang mempersiapkan tim penyelamat untuk terbang ke Turki guna membantu korban gempa di sana dan Suriah.
Seorang menteri situasi darurat Rusia, Aleksandr Kurenkov, mengatakan tim yang terdiri dari 100 personel pencarian dan penyelamatan telah bersiaga untuk dikirim ke Turki dengan dua pesawat angkut Il-76.
Baca Juga: Kesaksian WNI saat Gempa Magnitudo 7,8 Landa Turki: Lagi Tidur, Sempat Tak Bisa Keluar dari Ruangan
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyampaikan belasungkawa dalam telegram kepada para pemimpin Suriah dan Turki dan menyatakan kesiapan untuk membantu.
Tawaran itu dibuat meskipun ada isolasi internasional terhadap Rusia yang dipimpin oleh negara-negara Barat atas perang Moskow di Ukraina.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan tim pencarian dan penyelamatan dari Belanda akan melakukan perjalanan ke wilayah tenggara Turki dan Suriah bagian utara yang dilanda gempa dahsyat.
“Berita mengerikan tentang gempa bumi di Turki dan Suriah. Pikiran kami bersama semua korban bencana alam yang parah ini,” kata Rutte dalam sebuah cuitan, Senin.
Dia mengatakan telah mengirimkan belasungkawa kepada Presiden Erdogan.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga menawarkan bantuan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihak berwenang sedang bersiap untuk mengirim bantuan ke Turki setelah gempa mematikan di sana.
Dia mengatakan Israel siap mengirim tim SAR dan bantuan medis, setelah ada permintaan dari pemerintah Turki.
Baca Juga: Update Gempa Turki- Suriah: Korban Tewas Tembus 640 dan Terus Bertambah, Kondisi Dingin dan Hujan
Kedua negara yang pernah menjadi sekutu regional yang dekat itu, sedang dalam proses memperbaiki hubungan setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan.
Sementara itu, di Mesir, di mana gempa juga dirasakan, ketua Liga Arab mengimbau masyarakat internasional juga membantu rakyat Suriah.
Ahmed Aboul-Gheit, sekretaris jenderal organisasi pan-Arab tersebut, menulis di Twitter bahwa bantuan internasional diperlukan untuk membantu mereka yang terkena dampak "bencana kemanusiaan ini".
Kementerian Luar Negeri Bulgaria telah menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa di Turki dan Suriah.
Negara tetangga Turki itu mengatakan sedang mengirim tim penyelamat untuk membantu otoritas lokal menangani dampak gempa.
Menteri pertahanan Bulgaria mengumumkan dua pesawat angkut militer Spartan akan lepas landas ke kota Adana di tenggara Turki, bersama tim darurat pemadam kebakaran, petugas penyelamat, dan petugas medis.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.