Ia bahkan telah memiliki subscriber mencapai lebih dari 20.000.
Baik YuMi dan Song A juga memperlihatkan bagaimana hiburan di Korea Utara.
Pada videonya, YuMi mempelihatkan saat ia mengunjungi taman bermain, pertunjukan sinema yang interaktif, memancing di sungai, olahraga di sebuah gym di dalam ruangan.
Selain itu juga mengunjungi gua kapur di mana para siswa sekolah terlihat melambaikan bendera Korea Utara di belakangnya.
Sedangkan Song A mengunjungi taman air, melakukan tur ke pusat pertunjukkan pengetahuan dan teknologi, serta memfilmkan hari pertamanya bersekolah.
Menurut peneliti dari Pusat Basis Data Hak Asasi Manusia Korea Utara, Park Seong-cheol, representasi yang mereka tampilkan tidaklah 100 persen salah.
Tetapi menurutnya mereka sangat menyesatkan dan tak mewakili kehidupan normal.
Ada laporan bahwa orang kaya di Korea Utara, seperti pejabat senior pemerintah dan keluarganya, memiliki akses ke kemewahan tersebut.
Baca Juga: Korea Utara Kecam AS atas Tuduhan Pasok Senjata ke Rusia: Usaha Merusak Citra Rezim Kim Jong-Un
Selain itu menurutnya fasilitas yang diperlihatkan di video Youtube itu memang benar ada, namun tak bisa diakses oleh semua orang, dan hanya diizinkan untuk orang khusus dari kelas spesial.
Ia menambahkan bahwa fasilitas itu tak dibuka atau beroperasi secara regular seperti yang diperlihatkan di video tersebut.
“Contohnya, pasokan energi di Korea Utara tak cukup lancar untuk mengoperasikan taman bermain,” ucapnya.
“Saya dengan mereka hanya akan mengoperasikannya saat akhir pekan, atau pada hari khusus seperti ketika merekam sebuah video,” lanjutnya.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.