LONDON, KOMPAS.TV - Menteri Keamanan Inggris, Tom Tugendhat memuji seorang anggota House of Lord atau Dewan Bangsawan Inggris sebagai pahlawan.
Pujian itu muncul setelah terungkap ia menyelamatkan 500 warga Afghanistan dari daftar pembunuhan Taliban.
Tugendhat memuji Baron Michael Hintze yang kemudian diketahui telah melakukan penyelamatan itu setelah Taliban kembali berkuasa Agustus 2021 lalu.
Filantropis miliuner itu diketahui membiayai kepergian 500 orang tersebut untuk keluar dari Afghanistan.
Baca Juga: Tertimpa Toilet Hidrolik, Pekerja di Inggris Tewas di Tempat
Upaya Hintze itu mendapatkan bantuan dari pengacara hak asasi manusia (HAM) dan perwakilan Partai Buruh, Baroness Helena Kennedy.
“Banyak orang yang melakukan penyelamatan terhadap warga Afghanistan yang kabur untuk hidup mereka,” cuit Tugendhat di Twitter dikutip dari Express, Jumat (27/1/2023).
“Beberapa bahkan melakukan lebih dari yang diperlukan. Anggota baru Lord Hintze membayar 500 penerbangan untuk menyelamatkan orang-orang dari daftar pembunuhan Taliban,” lanjutnya.
Selain Tugendhat, anggota Dewan Bangsawan -- majelis tinggi parlemen Inggris -- Baron David Alton juga memberikan pujian kepada Hintze.
“Saya sangat senang bisa berbicara dalam debat yang sama dengan Lord Hintze. Ia adalah rekan lama dan terbaik,” ujarnya.
Lord Alton juga menggambarkan bahwa bagaimana respons luar biasa Lord Hintze saat Baronnes Kennedy berusaha mengevakuasi hakim perempuan dari Afghanistan.
“Penerbangan telah disiapkan dengan biaya besar, dan Lord Hintze tidak ragu-ragu dalam momen Schindler List-nya dalam menemukan bagian terbesar, memberikan kontribusi spontan, murah hati dan sangat besar dalam memungkinkan perempuan incaran Taliban untuk keluar dari Afghanistan,” ucapnya merujuk film yang bercerita tentang pengusaha Oskar Schindler yang menyelamatkan ratusan pekerja Yahudi dari kejaran tentara Nazi itu.
Baca Juga: Diancam Rusia karena Kirim Tank Abrams ke Ukraina, AS: Lagu Lama, Tak Ada Indikasi Penggunaan Nuklir
Miliuner berdarah Inggris-Australia itu sendiri merupakan mantan pengungsi setelah ia dan keluarganya harus kabur ke Australia dari China saat masih kecil karena rezim komunis Mao Tse-Tung.
Sebelum itu, keluarganya juga harus melarikan diri dari Rusia setelah komunis berkuasa di sana pada 1917.
“Sebanyak 500 orang dievakuasi, 103 di antaranya pengacara dan hakim perempuan, dan bersama anak serta suaminya, masuk daftar pembunuhan Taliban,” ujarnya.
“Saya bertemu beberapa hakim perempuan, dan mengetahui campur tangan Lord Hintze, dan bahwa penulis JK Rowling tak diragukan lagi menyelamatkan banyak nyawa,” katanya.
Dilaporkan, JK Rowling sang penulis serial hits Harry Potter itu juga mendonasikan dana ribuan poundsterling untuk membantu penyelamatan para pengacara perempuan Afghanistan dan keluarganya keluar dari negara yang dikuasai Taliban itu.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.