KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Partai yang sebelumnya berkuasa di Malaysia, UMNO, kini gonjang-ganjing. Mantan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin dipecat dari UMNO karena "melanggar disiplin partai", sementara mantan Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein diskors.
Hal itu diumumkan Partai UMNO, Jumat (27/1/2023), seperti laporan Straits Times, Sabtu (28/1/2023).
Datuk Seri Hishammuddin, mantan wakil presiden partai dan mantan Kepala Informasi UMNO Shahril Hamdan termasuk di antara segelintir anggota yang diskors selama enam tahun, kata Sekretaris Jenderal UMNO Ahmad Maslan setelah rapat dewan tertinggi di Kuala Lumpur pada Jumat.
“Malam ini saya dipecat oleh partai yang saya cintai, yang saya tunjukkan kesetiaannya. Tidak membungkuk, tidak membungkuk, tidak putus-putus,” cuit Khairy usai keputusan itu diumumkan.
Rapat dewan tertinggi pada Jumat malam di Menara Dato Onn diawasi ketat oleh pengamat politik di tengah meningkatnya spekulasi tindakan disipliner akan diambil terhadap mantan anggota parlemen Rembau Khairy.
Keanggotaan partainya dipertanyakan setelah klaimnya terkait "delegasi impor didatangkan" di majelis umum UMNO baru-baru ini untuk memanipulasi pemungutan suara.
Majelis memilih tidak akan ada persaingan untuk dua posisi teratas partai pada pemilihan partai mendatang.
Mantan Ketua Pemuda UMNO itu mengatakan pada Kamis dia siap menghadapi tindakan apa pun, termasuk pemecatan.
“Tentu saja aku siap untuk apa pun. Bagaimanapun, ini adalah politik. Anda tidak terjun ke politik tanpa mempersiapkan diri untuk kemungkinan apa pun,” kata Khairy.
Khairy memperebutkan daerah pemilihan parlemen Sungai Buloh pada pemilihan umum tahun lalu, yang menyaksikan pertarungan tujuh sudut. Mantan anggota parlemen tiga periode itu kalah dari Ramanan Ramakrishnan dari Pakatan Harapan.
Baca Juga: UMNO Setuju Dukung Pembentukan Pemerintahan Persatuan, Kemelut Politik Malaysia Temui Titik Terang
Sebelumnya Jumat, UMNO, anggota kunci dari pemerintah persatuan Malaysia, memecat mantan kepala divisi Selangor Noh Omar, yang pertama dari beberapa anggota disiplin karena berbicara menentang keputusan tidak ada kontes.
Tan Sri Noh Omar mengatakan, “lebih baik memecat saya daripada menskors saya” ketika dia diberitahu tentang keputusan partai untuk menskors dia selama enam tahun.
“Malam ini bersejarah bagi saya. Presiden partai (wakil perdana menteri Malaysia Zahid Hamidi) dalam pidatonya di pertemuan dewan tertinggi UMNO mengumumkan beberapa anggota akan dipecat dan diskors."
“Tiba-tiba, saya mendengar nama saya diumumkan saya akan diskors selama enam tahun,” katanya kepada wartawan setelah meninggalkan rapat dewan tertinggi UMNO.
Dia mempertanyakan keputusan yang diambil oleh ketua partai karena dia belum diseret ke hadapan dewan disiplin partai, “Dia (Zahid) mengatakan kepada saya untuk menemui dewan disiplin Senin mendatang. 'Hukum rimba' macam apa ini?” kata Noh yang tampak terguncang setelah bergegas keluar dari pertemuan.
Noh mengatakan dia kemudian meminta untuk dipecat, yang diterima oleh Zahid, “Dia menerima saran saya. Jika saya tidak dipecat, saya tidak akan berada di sini berbicara kepada media,” tambahnya.
Pembersihan dilakukan menjelang pemilihan partai UMNO yang sekarang akan berlangsung dari 1 Februari hingga 18 Maret.
Pada hari Kamis, Zahid mengatakan partainya akan melakukan "pembersihan massal", termasuk "penyabotase" dan mereka yang "menembak kaki mereka sendiri".
Baca Juga: Prabowo Temui Menhan Malaysia, Bahas Kerja Sama Keamanan hingga Kolaborasi Industri Pertahanan
Juga pada Jumat malam, wakil presiden Khaled Nordin diumumkan sebagai ketua baru partai Johor, menggantikan mantan menteri negara bagian Hasni Mohammad.
Awal bulan ini, Noh mengatakan dia khawatir akan peluang UMNO dalam pemilihan negara bagian yang akan datang menyusul keputusan partai untuk tidak memperebutkan dua posisi teratasnya di pemilihan partai mendatang.
Sidang umum UMNO melihat delegasi mendukung mosi untuk memastikan tidak akan ada tantangan bagi presiden partai Zahid dan wakilnya Mohamad Hasan.
Noh menunjukkan UMNO memberikan alasan yang sama ketika mengubah konstitusinya tahun lalu untuk menunda pemilihan partai hingga enam bulan setelah pemilihan umum November lalu.
“Pada akhirnya UMNO hanya meraih 26 kursi. Sekarang, UMNO menghadapi enam pemilihan negara bagian dan alasan yang sama digunakan (untuk mosi tidak ada kontes), yaitu untuk mencegah perpecahan dalam partai,” tulisnya di Facebook.
“Saya khawatir pemilih di enam negara bagian ini akan menolak calon UMNO.”
Noh mengundurkan diri dari jabatannya di UMNO sehari setelah pemilihan umum, dengan mengatakan dia kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Zahid menyusul penampilan buruk Barisan Nasional di tempat pemungutan suara, yang hanya memenangkan 30 kursi.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.