Ketegangan di Tepi Barat meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah gencarnya operasi militer Israel untuk menangkap warga Palestina yang mereka sebut "buronan" atau untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.
Penyerbuan itu memicu bentrokan dengan warga Palestina dan menelan sejumlah korban jiwa.
Buntut serangan Israel itu, saling serang dengan rudal kembali terjadi antara Palestina dengan Israel, Kamis (26/1).
Seperti laporan France24, Jumat (27/1), kelompok perlawanan Palestina di Gaza menembakkan dua roket dari Jalur Gaza menuju Israel selatan yang dicegat oleh pertahanan rudal, dan Israel kemudian melakukan serangan di Gaza.
Kebakaran lintas-perbatasan terjadi setelah serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel hari Kamis di mana pasukan Israel membunuh 10 warga Palestina di Kamp Pengungsi Jenin, seorang di antaranya adalah nenek berusia 61 tahun.
Serangan Israel terhadap Palestina itu adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir.
Roket semalam memicu sirene di komunitas Israel dekat perbatasan dengan Gaza, memperingatkan warga untuk berlindung. Tidak ada laporan korban cedera dari serangan tersebut.
Channel 12 Israel menyiarkan cuplikan rudal pencegat Israel yang diluncurkan ke langit malam di atas kota Ashkelon, sekitar 12 km utara Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok militan Islam Hamas.
Beberapa jam kemudian, militer Israel mengatakan mereka melakukan serangan ke Gaza. Saksi Palestina mengatakan pesawat Israel menyerang kamp pelatihan Hamas. Tidak ada cedera yang dilaporkan.
Ketegangan berkobar setelah pasukan komando Israel membunuh tujuh pria bersenjata dan tiga warga sipil, seorang di antaranya lansia berusia 61 tahun selama serangan di kota Jenin.
Sumber : Kompas TV/Kemlu RI/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.