MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Vladimir Putin menunjuk jenderal paling senior Rusia, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, 67 tahun, untuk memimpin perangnya di Ukraina.
Penunjukan ini menjadi yang paling dramatis dalam serangkaian perubahan komando senior sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada bulan Februari tahun lalu.
Banyak blogger perang nasionalis yang punya izin dari Kremlin untuk mengkritik pelaksanaan perang menyalahkan Jenderal Gerasimov atas fakta bahwa militer negara adidaya Rusia, yang konon dimodernisasi dan diperlengkapi ulang dengan mahal dalam 15 tahun terakhir, gagal secara nyata untuk menaklukkan tetangganya yang jauh lebih kecil.
Kritikus di Ukraina, Barat, dan bahkan di dalam Rusia menyebut angkatan bersenjata Rusia sebagai naif, kurang persiapan dan perlengkapan, lambat bereaksi, dan terbelah oleh struktur komando yang berbeda dan seringkali jauh.
Setelah kegagalan mobilisasi tentara untuk membalikkan keadaan demi Rusia, berbulan-bulan beredar desas-desus bahwa Jenderal Gerasimov, yang sebagian besar tidak terlihat oleh publik, akan dikesampingkan.
Baik Yevgeny Prigozhin, pendiri milisi kontrak Grup Wagner, dan Ramzan Kadyrov, pemimpin Republik Chechnya Rusia selatan, melancarkan kritik terselubung terhadap Jenderal Gerasimov sambil secara demonstratif mengklaim keberhasilan medan perang untuk pasukan semi-otonom mereka sendiri yang dianggap lebih unggul.
Pendukung kementerian pertahanan mengatakan Rusia memang tampil buruk pada awal perang, dan banyak masalah yang terlihat jelas, seperti pasokan, teknologi, dan komando selama 10 bulan terakhir, telah atau sedang diselesaikan.
Baca Juga: Pasukan Rusia Gencarkan Serangan Habis-habisan ke Soledar Dekat Bakhmut, Ukraina Ngotot Bertahan
Apa arti penunjukan Jenderal Gerasimov untuk Perang Ukraina?
Kementerian pertahanan mengatakan senioritas komandan yang bertanggung jawab atas "operasi militer khusus" mencerminkan perluasan skalanya dan kebutuhan untuk meningkatkan organisasi dan komando.
Deputi Jenderal Gerasimov adalah Jenderal Angkatan Darat Sergei Surovikin, komandan tertinggi lapangan sebelumnya yang diangkat tiga bulan lalu dan punya julukan "Jenderal Kiamat".
Selain itu ada Jenderal Angkatan Darat Oleg Salyukov; dan Wakil Kepala Staf Umum Kolonel Jenderal Alexei Kim.
Igor Korotchenko, seorang ahli militer garis keras yang diberi ruang di televisi pemerintah, mengatakan keputusan Putin berasal dari penerimaan Ukraina atas senjata berat jarak jauh dari Barat dan prospek bahwa Ukraina akan segera menerima kendaraan tempur lapis baja Barat dan kemungkinan tank tempur.
Dia mengatakan kedatangan Jenderal Gerasimov meningkatkan kemungkinan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis medan perang di Ukraina.
"Penunjukan Gerasimov berarti semua alat penghancur di gudang senjata Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dapat digunakan tanpa kecuali," kata dia.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada Selasa (10/1/2023) juga berjanji untuk mempersiapkan senjata yang lebih banyak dan berkualitas, mendukung teknologi penerbangan untuk menghindari pertahanan udara dengan lebih baik dan meningkatkan produksi drone.
Baca Juga: Polandia Siap Kirim Tank Leopard ke Ukraina, jika Sekutu Lain Juga Melakukannya
Bagaimana dengan aspek politik?
Dengan menempatkan Jenderal Gerasimov dalam komando langsung, Putin mengirim sinyal ke Barat tentang tekadnya untuk memenangkan perang, memperkuat posisi tentara relatif terhadap milisi Prigozhin dan Kadyrov, dan paling tidak, membuat jenderal tertingginya lebih bertanggung jawab dalam peperangan secara sehari-hari.
“Sekarang Staf Umum secara langsung dan tanpa kompromi bertanggung jawab atas segalanya,” kata Semyon Pegov, seorang blogger militer Rusia yang menggunakan nama Wargonzo.
"'Jenderal Kiamat' Surovikin masih berada di pusat pengambilan keputusan, tetapi dalam posisi yang jauh lebih tidak rentan."
Tatiana Stanovaya, pendiri firma analisis R.Politik, tidak yakin perubahan itu akan membawa banyak perbedaan.
“Gerasimov diberi komando operasi militer karena kemunduran serius Surovikin,” katanya.
"Putin sedang mencari taktik yang efektif dengan latar belakang kekalahan yang 'merayap'."
“Dia sedang mencoba merombak potongan-potongan dan karena itu memberikan kesempatan kepada mereka yang menurutnya persuasif. Hari ini, Gerasimov ternyata persuasif. Besok bisa saja orang lain.”
Baca Juga: Intelijen Inggris Yakin Putin Sadari Kemunduran Rusia di Ukraina, Perubahan Komandan Perang Tandanya
Siapakah Valery Gerasimov?
Jenderal Gerasimov diangkat sebagai kepala staf umum dan wakil menteri pertahanan oleh Putin pada 9 November 2012, tiga hari setelah sekutu lama Putin, Shoigu, diangkat menjadi menteri pertahanan.
Masing-masing pria memegang salah satu dari tiga koper nuklir yang dapat memerintahkan serangan nuklir Rusia.
Jenderal Gerasimov memainkan peran kunci dalam perebutan Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dan dalam dukungan militer Rusia yang mengubah peperangan untuk keuntungan Presiden Bashar al-Assad dalam Perang Saudara Suriah.
Departemen Luar Negeri AS memberikan sanksi kepadanya sehari setelah invasi ke Ukraina, dengan mengatakan dia adalah salah satu dari tiga senior Rusia bersama Putin yang bertanggung jawab langsung atas perang tersebut.
Namun demikian, Jenderal Gerasimov terkadang berbicara dengan Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS.
Jenderal Gerasimov lahir pada 8 September 1955, di Kazan, naik pangkat dari pasukan tank Rusia untuk lulus pada tahun 1997 dari Akademi Militer Staf Umum.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.