“Bakhmut bertahan terlepas dari segalanya. Dan meskipun sebagian besar kota telah dihancurkan oleh serangan Rusia, tentara kami terus-menerus memukul mundur upaya Rusia untuk maju,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya.
“Soledar bertahan, meskipun ada kehancuran yang lebih besar dan keadaan sangat sulit.”
Zelensky mengeluarkan kecaman baru atas apa yang dia katakan sebagai kegagalan Rusia untuk mematuhi gencatan senjata yang telah diproklamasikannya untuk perayaan Natal Ortodoks dengan melakukan serangan ke kota-kota Ukraina.
“Rusia menembaki Kherson dengan amunisi pembakar segera setelah Natal,” katanya, merujuk pada sebuah kota di selatan yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia pada November.
Baca Juga: Rusia Klaim Zelenskyy Penyembah Setan Gara-Gara Hal Ini
"Serangan di Kramatorsk dan kota-kota lain di Donbas dan sasaran sipil saat Moskow memberlakukan yang seharusnya 'gencatan senjata' untuk tentaranya."
Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu, mengatakan serangan rudal di Kramatorsk, barat laut Bakhmut, menewaskan 600 tentara Ukraina.
Tetapi seorang reporter internasional di tempat kejadian tidak menemukan tanda-tanda korban yang jelas.
Rusia menggambarkan serangan itu sebagai "serangan balasan" setelah rudal salvo Ukraina pada Malam Tahun Baru di kota Makiivka, Ukraina timur, yang menurut Moskow menewaskan 89 tentaranya.
Angkatan bersenjata Ukraina menolak klaim Rusia tentang serangan terhadap Kramatorsk.
"Ini tidak masuk akal," kata Sergiy Cherevaty, juru bicara kelompok timur angkatan bersenjata Ukraina.
“Informasi ini sama benarnya dengan data bahwa mereka telah memusnahkan semua HIMARS kita.”
Dalam serangan ke Makiivka, Ukraina menggunakan rudal HIMARS yang dipasok Amerika Serikat. Cherevaty menambahkan, Rusia tidak dapat melakukan serangan presisi tinggi.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.