ANKARA, KOMPAS.TV - Turki mengungkapkan kemurkaan mereka atas tindakan menteri Israel terhadap Masjid Al Aqsa yang dianggap provokatif.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada Menlu Israel Eli Cohen bahwa tindakan tindakan provokatif Israel terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem tidak dapat diterima, seperti laporan Anadolu, Kamis (5/1/2023).
"Kami menilai tindakan provokatif Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terhadap Masjid Al Aqsa tidak dapat diterima," kata Cavusoglu kepada Cohen melalui sambungan telepon, seperti disampaikan dalam pernyataan Kemlu Turki pada Rabu (4/1/2023).
Mengingat perhatian dan harapan Turki akan perjuangan Palestina, Cavusoglu menyerukan agar segala jenis tindakan provokatif dihindari, termasuk pentingnya menjaga status Masjid Al Aqsa.
Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru dilantik, Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa pada Selasa (3/1), meskipun telah diperingatkan bahwa tindakan tersebut akan memicu kegaduhan dan badai kecaman dari negara-negara di seluruh dunia.
Bagi umat Islam, Masjid Al Aqsa merupakan tempat tersuci ketiga di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci (Temple Mount), yang menurut mereka adalah tempat dua kuil Yahudi pada zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel pada 1967.
Israel kemudian mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Ulah Menteri Israel Datangi Masjid Al-Aqsa: Provokasi yang Bisa Picu Ketegangan
Sebelumnya, Indonesia mengutuk kedatangan Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir ke komplek Masjid Al Aqsa.
Ben-Gvir dilaporkan mendatangi Masjid Al Aqsa, Selasa (3/1).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Kamis (5/1/2023) menegaskan Indonesia menyerukan kepada Israel untuk menghormati status quo yang disepakati bersama. Selain itu juga untuk menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem.
Dilansir dari Antara, Kemlu mengungkapkan Pemerintah Indonesia menilai kunjungan Ben-Gvir ke Masjid Al Aqsa sebagai suatu provokasi.
Hal itu diyakini bisa memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina.
Indonesia pun meminta kepada masyarakat internasional dan PBB untuk mendesak Israel menghentikan tindakan yang bisa memengaruhi stabilitas dan keamanan di kawasan itu.
Indonesia juga menekankan pentingnya proses perdamaian Palestina-Israel berdasarkan prinsip Solusi Dua Negara.
Ben-Gvir yang merupakan tokoh sayap kanan, yang menjadi menteri berkat sokongan partainya terhadap koalisi Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, menjadi sorotan atas kedatangannya ke Masjid Al Aqsa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.