Rumah Sakit Umum Port Moresby mengatakan, kini masih ada 295 mayat di kamar kamar jenazah. Penguburan massal kemungkinan akan kembali berlangsung bulan depan.
"Kamar mayat tidak dapat menampung beban populasi yang terus bertambah. Itu hal sehari-hari, hanya saja sekarang menjadi viral di media sosial," ungkap rumah sakit tersebut via Facebook.
"Kamar mayat sangat penuh sesak, terutama karena kerabat tidak mengambil jenazah tepat waktu."
Baca Juga: Menteri Keamanan Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, China dan UEA Desak DK PBB Gelar Pertemuan
Diyakini, beberapa keluarga tak mengambil jenazah kerabat yang mereka cintai karena tekanan keuangan.
"Kerabat tidak menguburkan jenazah sehingga jenazah dapat dipindahkan dari kamar mayat," kata Dr Naipao.
"Ini bisa mengungkap masalah sosial ekonomi yang dihadapi negara dan juga situasi yang dihadapi pemerintah saat ini," sambung Dr Naipao.
Senada dengan itu, dalam laporan The Guardian Direktur layanan Rumah Sakit Port Moresby Dr Kone Sobi mengatakan, banyak jenazah belum diambil karena keluarga tak mampu membiayai pemakaman.
Baca Juga: Kecelakaan Aneh Tewaskan Dua Orang di India saat Pesta Malam Tahun Baru
Sumber : ABC/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.