Jenazah Benediktus telah didandani dengan tutup kepala uskup yang dan jubah merah.
Filippo Tuccio, 35, mengatakan dia datang dari Venesia dengan kereta malam untuk melihat jenazah Benediktus.
“Saya ingin memberi penghormatan kepada Benediktus karena dia memiliki peran kunci dalam hidup dan pendidikan saya,” kata Tuccio seperti dikutip dari The Associated Press.
“Ketika saya masih muda saya berpartisipasi dalam World Youth Days,” katanya merujuk pada jambore umat muda yang diadakan secara berkala dan dihadiri oleh para paus. Tuccio menambahkan bahwa dia telah belajar teologi.
“Kepausannya menemani saya selama tahun-tahun saya berada di universitas,” ujarnya.
“Dia sangat penting bagi saya: sebagai penunjuk siapa saya, mempengaruhi cara berpikir saya, nilai-nilai saya,” kata Tuccio.
Baca Juga: Ribuan Orang Beri Penghormatan Terakhir saat Paus Benediktus Disemayamkan di Basilika St Petrus
Di antara mereka yang datang ke basilika adalah Kardinal Walter Kasper, yang merupakan seorang teolog Jerman seperti Benediktus. Kasper menjabat sebagai kepala kantor persatuan Kristen Vatikan selama kepausan Benediktus.
Benediktus meninggalkan "tanda penting" pada teologi dan spiritualitas, tetapi juga pada sejarah kepausan dengan keberaniannya untuk mengundurkan diri,” kata Kasper seperti dikutip dari The Associated Press.
“Pengunduran diri ini bukan tanda kelemahan, tapi tanda kekuatan, kebesaran karena dia melihat bahwa dia tidak lagi mampu menghadapi tantangan menjadi paus,” kata Kasper.
Kasper adalah salah satu kardinal yang memilih Benediktus menjadi paus pada tahun 2005. Dia menambahkan bahwa pengunduran diri itu memberikan visi yang lebih manusiawi kepada kepausan: bahwa paus adalah seorang manusia dan bergantung pada kekuatan fisik dan mentalnya.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.