RIYADH, KOMPAS.TV – Arab Saudi mengumumkan mereka menyita hampir 30 ton daun khat yang masuk kategori narkotika ringan selama bulan ini, Rabu (28/12/2022). Penyitaan itu merupakan bagian dari tindakan keras narkoba yang lebih besar oleh kerajaan kaya minyak itu.
Melansir laporan France24, Kamis (29/12), khat atau qat adalah daun yang dimasukkan ke dalam pipi dan dikunyah perlahan-lahan, melepaskan bahan kimia yang mirip dengan amfetamin dan membuat yang mengonsumsinya sedikit mabuk.
Khat sangat populer di negara-negara Yaman dan Tanduk Afrika seperti Ethiopia dan Somalia.
Otoritas perbatasan Saudi menyita 29,2 ton khat dekat perbatasan dengan Yaman, serta di utara, dekat Yordania, menurut kantor berita resmi Saudi Press Agency, Rabu.
Pengiriman itu disita antara 3 hingga 24 Desember, menurut SPA.
Lebih dari 360 penyelundup ditangkap, kebanyakan dari mereka orang Yaman, tetapi juga beberapa orang Etiopia dan Saudi.
Yaman, yang terperosok dalam perang saudara sejak 2014 dan lama menjadi negara termiskin di Semenanjung Arab, adalah produsen sekaligus konsumen utama khat, yang dilarang di beberapa negara tetapi telah menjadi bagian dari struktur sosial Yaman selama ribuan tahun.
Baca Juga: Dunia Termasuk Arab Saudi dan Qatar Desak Taliban Batalkan Larangan Perempuan Afghanistan Berkuliah
Negara ini pernah terkenal dengan industri kopinya, tetapi keuntungan khat melampaui kopi sehingga menyebar ke lahan pertanian lainnya termasuk Ethiopia dan Kenya.
Arab Saudi juga merupakan pasar utama untuk amfetamin adiktif yang disebut captagon.
Khat atau qat mengandung alkaloid cathinone, stimulan yang konon menyebabkan kegembiraan, kehilangan nafsu makan, dan euforia.
Di antara masyarakat dari daerah asli tumbuhan tersebut, mengunyah khat memiliki sejarah sebagai kebiasaan sosial sejak ribuan tahun yang lalu, serupa dengan penggunaan daun koka di Amerika Selatan dan pinang di Asia.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/France24/Australian Alcohol and Drug Foundation
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.