Kompas TV internasional kompas dunia

Memilukan, Tingkat Bunuh Diri Remaja Korea Selatan Melonjak di Tahun 2021

Kompas.tv - 28 Desember 2022, 06:50 WIB
memilukan-tingkat-bunuh-diri-remaja-korea-selatan-melonjak-di-tahun-2021
Tingkat bunuh diri di antara anak-anak dan remaja Korea Selatan meningkat tahun lalu di tengah pandemi Covid-19, menurut data dari kantor statistik Korea. (Sumber: VOA News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

SEOUL, KOMPAS.TV – Tingkat bunuh diri di antara anak-anak dan remaja Korea Selatan meningkat tahun lalu di tengah pandemi Covid-19. Catatan ini berdasarkan data Badan Statistik Korea Selatan.

Mengutip Badan Statistik Korea Selatan, Selasa (27/12/2022), Xinhua melaporkan, tingkat bunuh diri per 100.000 orang di bawah usia 17 tahun mencapai 2,7 bunuh diri remaja per 100.000 penduduk pada 2021, naik dari 2,5 tahun sebelumnya.

Setelah naik dari 1,2 pada tahun 2000 menjadi 2,6 pada tahun 2009, tingkat bunuh diri remaja menurun menjadi 1,4 pada tahun 2015 sebelum naik dari 2,1 tahun 2019 kemudina 2,5 pada tahun 2020, dan 2,7 pada tahun 2021.

Tren kenaikan dikaitkan dengan apa yang disebut "corona blue", atau depresi yang sebagian dipicu oleh aturan jarak sosial yang dirancang untuk mengekang pandemi.

Tingkat bunuh diri untuk mereka yang berusia 15 hingga 17 tahun turun dari 9,9 pada 2020 menjadi 9,5 pada 2021, tetapi tingkat bunuh diri untuk mereka yang berusia 12 hingga 14 tahun melonjak dari 3,2 menjadi 5,0 pada periode yang sama.

Tingkat bunuh diri per 100.000 orang untuk mereka yang berusia di bawah 17 tahun yang mengalami kekerasan terhadap anak mencapai rekor tertinggi 502,2 kasus pada tahun 2021, meningkat tajam dari 401,6 kasus pada tahun sebelumnya.

Ini terjadi karena anak-anak dan remaja tinggal di rumah lebih lama selama pandemi.

Baca Juga: 10 Oktober Hari Kesehatan Mental Dunia 2022, Waspada Tingkat Bunuh Diri Remaja

Tingkat bunuh diri di antara anak-anak dan remaja Korea Selatan meningkat tahun lalu di tengah pandemi Covid-19, menurut data dari kantor statistik Korea. (Sumber: Korea Biomedical Review/getty)

Sementara itu secara umum, bunuh diri adalah penyebab kematian nomor satu di Korea Selatan di antara mereka yang berusia antara 10 dan 39 tahun, dan kanker, di antara mereka yang berusia 40 tahun atau lebih, pada tahun 2021, menurut data pemerintah.

Menurut laporan Statistik Korea tentang penyebab kematian pada tahun 2021, rata-rata 37 orang bunuh diri per hari, dan tingkat bunuh diri negara tersebut adalah yang tertinggi di antara 38 anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Jumlah kematian akibat bunuh diri di Korea meningkat 1,2 persen dalam setahun menjadi 13.352 pada 2021, menurut data tersebut.

Tingkat bunuh diri yang tertinggi secara umum ada di Provinsi Gangwon dengan 27,3 per 100.000, dan terendah di Sejong dengan 17,8 per 100.000.

Tingkat bunuh diri “berdasarkan usia” adalah 23,6 per 100.000 warga Korea Selatan, jauh lebih tinggi dari rata-rata OECD sebesar 11,1.

Dari semua 317.680 kematian yang tercatat tahun lalu, 26 persen disebabkan oleh kanker, 9,9 persen penyakit jantung, 7,2 persen pneumonia, 7,1 persen penyakit serebrovaskular, 4,2 persen bunuh diri, 2,8 persen diabetes, dan 2,5 persen penyakit Alzheimer. Artinya pada tahun 2021 sebanyak 13.352 orang lintas usia bunuh diri.

Baca Juga: VSED: Bunuh Diri Pelan-Pelan dengan Cara Sengaja Mati Kelaparan dan Kehausan

Tingkat bunuh diri di antara anak-anak dan remaja Korea Selatan meningkat tahun lalu di tengah pandemi Covid-19, menurut data dari kantor statistik Korea. (Sumber: Yonhap)

Menurut kelompok umur, kasus bunuh diri mengambil proporsi kematian yang besar di kalangan remaja dan orang berusia 20-an dan 30-an. Sekitar 44 persen kematian remaja disebabkan oleh bunuh diri, 56,8 persen pada usia 20-an, dan 40,6 persen pada usia 30-an.

Yang menonjol adalah peningkatan yang signifikan dalam kasus bunuh diri di usia 20-an.

Paik Jong-woo, seorang profesor psikiatri di Pusat Medis Universitas Kyung Hee dan mantan kepala Pusat Pencegahan Bunuh Diri Korea, menghubungkan tingkat bunuh diri yang tinggi di antara remaja dan orang Korea berusia 20-an dengan pemikiran bahwa mereka "gagal memenuhi harapan".

Pandemi Covid-19 dan aturan jarak sosial yang ketat bagi kaum muda yang pada dasarnya membutuhkan lebih banyak aktivitas di luar ruangan dan sosial bisa menjadi faktor signifikan dalam meningkatkan angka bunuh diri pada remaja dan mereka yang berusia 20-an, katanya.

"Stres dari jarak sosial, kecemasan tentang masa depan, dan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan bisa berperan bersama untuk mendorong tingkat bunuh diri di kalangan anak muda Korea," kata Park.

Disclaimer:

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/




Sumber : Xinhua/Korea Biomedical Review




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x