BUFFALO, KOMPAS.TV - Jutaan orang berlindung dari gelombang beku pada Minggu (25/12/2022) pagi, agar selamat dari badai dan gelombang beku yang sudah menewaskan sedikitnya 24 orang di seluruh Amerika Serikat, seperti laporan Associated Press, Minggu malam.
Badai yang membekukan itu diperkirakan akan merenggut lebih banyak nyawa setelah menjebak beberapa penduduk di dalam rumah dengan timbunan salju dan mematikan listrik ke beberapa ratus ribu rumah dan tempat usaha.
Badai gelombang beku ini hampir belum pernah terjadi sebelumnya, membentang dari Great Lakes dekat Kanada hingga sungai Rio Grande di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
Sekitar 60 persen populasi Amerika Serikat mendapat semacam peringatan cuaca musim dingin, dan suhu turun drastis di bawah normal dari timur Pegunungan Rocky ke pegunungan Appalachian, kata Layanan Cuaca Nasional.
Sekitar 1.346 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan hari Minggu pagi, menurut situs pelacakan FlightAware.
Peramal cuaca mengatakan bom siklon, yang terjadi ketika tekanan atmosfer turun sangat cepat dalam badai yang kuat, berkembang di dekat Great Lakes, memicu kondisi badai salju, termasuk angin kencang dan suhu yang turun secara ekstrim.
Badai melepaskan kemarahan penuhnya pada wilayah Buffalo, dengan angin topan dan salju yang menyebabkan bumi memutih oleh tumpukan salju yang melumpuhkan upaya tanggap darurat. Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan hampir setiap truk pemadam kebakaran di kota itu terdampar pada hari Sabtu serta menutup bandara hingga Senin.
Layanan Cuaca Nasional mengatakan total salju di Bandara Internasional Buffalo Niagara mencapai 109 sentimeter pada pukul 7 pagi hari Minggu.
Baca Juga: Mengenal Tim Pemburu Badai di AS yang Menantang Maut
Daylight Sunday mengungkapkan mobil-mobil hampir tertutup tumpukan salju setinggi 6 kaki dan ribuan rumah, beberapa dihiasi pajangan liburan yang gelap karena listrik putus.
Salju turun ke jalan-jalan sehingga tidak bisa diakses dan dilewati, membuat peramal cuaca memperingatkan tambahan salju setinggi 1 hingga 2 kaki mungkin terjadi di beberapa daerah hingga Senin pagi di tengah hembusan angin berkecepatan 40 mph.
Dua orang meninggal di rumah mereka di pinggiran kota Cheektowaga, New York, hari Jumat, ketika kru darurat tidak dapat menghubungi mereka tepat waktu untuk merawat kondisi medis mereka, dan satu lagi meninggal di Buffalo.
Empat kematian lagi dipastikan terjadi semalam, sehingga total menjadi tujuh di Erie County, di mana Eksekutif Kabupaten Mark Poloncarz memperingatkan mungkin ada lebih banyak yang tewas.
"Beberapa ditemukan di dalam mobil, beberapa ditemukan di jalan di tumpukan salju," kata Poloncarz. "Kami tahu ada orang yang terjebak di dalam mobil selama lebih dari dua hari."
Kondisi beku dan pemadaman listrik membuat penduduk Buffal berebut untuk keluar dari rumah mereka ke mana saja yang panas. Tetapi dengan jalan-jalan kota di bawah selimut putih tebal, itu bukanlah pilihan bagi orang-orang seperti Jeremy Manahan, yang mengisi daya ponselnya di mobil yang diparkir setelah hampir 29 jam tanpa listrik.
"Ada satu tempat perlindungan penghangat, tapi itu terlalu jauh untuk saya capai. Saya jelas tidak bisa mengemudi, karena saya terjebak," kata Manahan. "Dan kamu tidak bisa berada di luar selama lebih dari 10 menit tanpa mengalami radang dingin."
Ditjak Ilunga dari Gaithersburg, Maryland, sedang dalam perjalanan mengunjungi kerabat di Hamilton, Ontario, untuk merayakan Natal bersama putri-putrinya pada hari Jumat ketika mobil mereka terjebak di Buffalo.
Baca Juga: Neraka Beku di Depan Mata, Kiev Mulai Disapu Hujan Salju Dengan Listrik, Pemanas dan Air Lumpuh
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.