Banyak umat Kristen di Gaza yang merayakan Natal dengan menghadiri misa tengah malam di Gereja Kelahiran, Bethlehem. Namun, tak semua warga Palestina diizinkan otoritas Israel mengunjungi Bethlehem.
Menurut laporan Gisha, organisasi yang berfokus pada kebebasan bergerak warga Palestina, hanya 648 izin mengunjungi Bethlehem dan Yerusalem, termasuk untuk anak-anak, yang dikabulkan otoritas Israel.
Baca Juga: Berusaha Agar Tentara Ukraina Rasakan Natal, Sukarelawan Ini Lakukan Operasi Khusus Santa, Apa Itu?
Hal tersebut membuat Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa mengunjungi Jalur Gaza selama Natal. Uskup Agung Pizzaballa menghabiskan tiga hari di Gaza, mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan yang dibawahi Patriark Latin Yerusalem.
"Selama bertahun-tahun, saya telah berkunjung ke Gaza untuk merayakan (Natal) dengan komunitas Kristen, agar dekat dan untuk mendukung mereka," kata Pizzaballa.
"Tidak semua Kristen di Gaza diberi izin (mengunjungi Bethlehem dan Yerusalem), jadi penting untuk berbagi Natal dengan mereka. Saya merasa sangat hangat di Gaza sini," lanjutnya.
Sebagian umat Kristen di Gaza terpaksa merayakan Natal tanpa kumpul keluarga lengkap. Pasalnya, blokade Israel membuat warga tidak bisa bebas bepergian menuju atau dari Jalur Gaza.
"Situasi saat ini menghalangi kami dari berkumpul bersama. Sebagian keluarga saya tinggal di Tepi Barat, sebagian lain di Eropa," kata seorang warga Gaza, Sana'a Tarazi.
Meskipun demikian, blokade Israel tak membuat perayaan Natal di Gaza gagal meriah. Pohon-pohon Natal menghiasi gedung-gedung lembaga Kristen dan rumah-rumah warga di Gaza, termasuk rumah umat Islam.
Asosiasi Kristen Muda di Gaza (YMCA) membuat acara perayaan yang dihadiri ribuan orang saat Natal. Sekretaris Jenderal YMCA Hati Farah menyebut perayaan ini sebagai pesan damai terhadap semua agama.
"Cahaya pohon Natal menyebarkan kegembiraan ke komunitas Kristen kami, juga komunitas Palestina di Gaza secara umum," kata Hati Farah.
"Kami perlu merayakan dan membuat perayaan di Gaza diisi aktivitas yang membuat mereka merasa ini seperti hari libur. Ini adalah hari libur spesial bagi kami umat Kristen, tetapi ini juga suatu pesan damai kepada semua agama," pungkasnya.
Baca Juga: Bintang Sepak Bola Palestina Ditembak Mati Sniper Israel, Warga Palestina Berduka
Sumber : Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.