Sebelum perjalanannya ke Washington, Zelenskyy bertemu dengan pasukan Ukraina di timur kota Bakhmut, fokus baru-baru ini dari beberapa pertempuran perang yang paling intens.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah terlihat bepergian ke daerah garis depan. Surat kabar Rusia Rossiyskaya Gazeta melaporkan Putin mengunjungi markas komandonya di Ukraina minggu lalu, tetapi lokasinya tidak diungkapkan, dan bahkan tidak jelas apakah itu di Ukraina.
Grossi mendesak Rusia dan Ukraina selama lebih dari tiga bulan untuk menyepakati zona aman di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu.
Baca Juga: Putin Keluarkan Dekrit untuk Ambil Alih Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia di Ukraina
Provinsi Zaporizhizia dan daerah di seberang Sungai Dnieper dari pembangkit listrik tenaga nuklir telah menjadi sasaran penembakan rutin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari silam. Pejabat Ukraina berulang kali menyerukan zona demiliterisasi di sekitar pembangkit, yang direbut oleh pasukan Rusia di awal perang. .
Meski keenam reaktor PLTN ditutup, inti reaktor dan bahan bakar nuklir bekas tetap harus didinginkan dalam waktu lama agar tidak terlalu panas dan memicu kehancuran berbahaya seperti yang terjadi pada 2011 saat tsunami melanda PLTN Fukushima di Jepang.
Ukraina pun pernah mengalami kecelakaan nuklir terburuk di dunia, di Chernobyl pada tahun 1986.
Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas penembakan berulang kali, yang beberapa kali menyebabkan pabrik Zaporizhizia kehilangan listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem pendingin. Pejabat Ukraina awal bulan ini juga menuduh pasukan Rusia memasang beberapa peluncur roket di lokasi tersebut.
Grossi bulan November mengatakan, isu utama yang dibahas melibatkan peralatan militer dan radius zona aman. Ia mengatakan usulan IAEA sangat sederhana: "Jangan tembak ke PLTN, jangan tembak dari PLTN."
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.