Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Desak NATO, Minta Lebih Banyak Senjata untuk Bekal Musim Dingin dan Hadapi Rusia

Kompas.tv - 30 November 2022, 19:00 WIB
ukraina-desak-nato-minta-lebih-banyak-senjata-untuk-bekal-musim-dingin-dan-hadapi-rusia
Ukraina hari Selasa, (29/11/2022) mendesak anggota NATO mempercepat pengiriman senjata dan membantu memulihkan jaringan listriknya yang hancur.(Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Dia mengatakan Rusia melakukan lebih banyak serangan di jaringan Ukraina karena pasukan Rusia menderita kekalahan di lapangan dan memperingatkan Eropa harus "bersiap untuk mendapat lebih banyak pengungsi".

Sekutu sudah memberikan senjata senilai miliaran dolar ke Ukraina, tetapi Kiev meminta lebih banyak sistem pertahanan udara, tank, dan rudal jarak jauh untuk mendorong pasukan Rusia mundur.

Tetapi ada kekhawatiran yang berkembang bahwa gudang senjata di beberapa negara NATO hampir habis karena stok telah dialihkan ke Ukraina.

Baca Juga: NATO Kembali Janjikan Ukraina Jadi Anggota di Masa Depan, Kini Genjot Bantuan Hadapi Musim Dingin

Negara anggota NATO menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Ukraina hari Selasa (29/11/2022) di Bucharest, Rumania, mengatakan Ukraina suatu hari akan menjadi anggota aliansi keamanan terbesar di dunia itu. (Sumber: AP Photo)

Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengatakan permintaannya kepada sesama menteri NATO sederhana, "Tetap tenang dan berikan tank".

Jerman, yang saat ini memimpin G-7, mengadakan pertemuan di sela-sela pertemuan NATO untuk membahas krisis energi akibat perang di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan para peserta ingin “lebih memahami dan memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak” menjelang konferensi internasional di Paris pada 13 Desember.

Secara terpisah, Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mengatakan Jerman akan mengirimkan 350 generator dan memberikan bantuan keuangan untuk memperbaiki infrastruktur energi senilai 56 juta euro.

Zelenskyy mengatakan mereka telah membahas kerja sama, baik bilateral maupun di lembaga internasional.

“Prioritasnya jelas, perlindungan terhadap teror rudal, pemulihan energi, ketahanan pangan,” kata Zelenskyy dalam pidato video hariannya Selasa malam, mencatat bahwa “situasi di garis depan sulit”.

“Meskipun Rusia mengalami kerugian yang sangat besar, penjajah masih berusaha untuk maju di wilayah Donetsk, mendapatkan pijakan di wilayah Luhansk, bergerak di wilayah Kharkiv, merencanakan sesuatu di selatan,” katanya. "Tetapi kami bertahan."


 




Sumber : Kompas TV/France24/Straits Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x