Pabrik Zhengzou menjadi salah satu tempat merebaknya wabah Covid-19 pada Oktober, yang memaksa dilakukannya lockdown.
Hal itu akhirnya berujung pada eksodus massal dari pekerja yang berusaha melarikan diri dari wabah.
Foxconn kemudian melakukan rekrutmen masif, yang membuat 100.000 orang melamar pekerjaan.
Berdasarkan dokumen mengenai paket gaji dari rekrutan baru, para pekerja dijanjikan bonus 3.000 yuan (Rp6,5 juta) setelah bekerja 30 hari.
Selain itu, 3.000 yuan lainnya akan dibayar setelah total 30 hari kerja.
Namun, menurut para pekerja, saat mereka sampai di pabrik, Foxconn menegaskan mereka baru akan menerima bonus pertama pada 15 Maret, dan yang kedua pada Mei.
Hal itu berarti mereka harus bekerja pada hari libur Imlek, yang akan dimuai pada Januari 2023 demi mendapatkan bonus.
Baca Juga: Teka-Teki Putri Kim Jong-Un, Sosok yang Diduga Anak Sang Penguasa Dihapus dari Video Propaganda
“Para pekerja baru harus bekerja dengan hari lebih banyak untuk mendapatkan bonus yang dijanjikan, jadi mereka merasa dibohongi,” kata seorang pekerja.
Foxconn pada Kamis (24/11/2022) kemudian meminta maaf atas hal itu dan mengatakan sepenuhnya memahami kekhawatiran rekrutan baru tentang kemungkinan perubahan dalam kebijakan subsidi.
Mereka mengkambinghitamkan kesalahan teknis yang terjadi selama proses orientasi.
Foxconn pun mengatakan mereka telah berkomunikasi dengan pekerja dan meyakinkan bahwa gaji dan bonus yang dibayarkan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.