Baca Juga: Anwar Ibrahim Selangkah Lagi Jadi PM Malaysia, Berkat Dukungan UMNO ke Pemerintahan Persatuan
Bahkan pada 1863, ahli koin dari Bibliotik Nationale de France, Henry Cohen menyebutnya sebagai masalah besar bagi katalog koin Romawi.
Ia mengatakan bahwa itu tak hanya pemalsuan yang modern, tetapi juga dibuat dengan buruk dan imajinasi yang menggelikan.
Ahli lainnya pun setuju dan hingga hari ini nama Sponsian sudah dikeluarkan dari katalog ilmiah.
Namun, Pearson menduga sebaliknya saat ia melihat foto-foto koin itu sambil mencarinya dari buku mengenai sejarah Kerajaan Romawi.
Ia bisa melihat goresan di permukaannya yang menurutnya mungkin dihasilkan oleh koin yang beredar.
Ia pun menghubungti Museum Hunterian di Universitas Glasgow di mana koin itu disimpan bersama tiga koin lainnya.
Menurut pemeriksaan dari keempat koin di bawah mikroskop dan terkonfirmasi di bawah jurnal PLOS 1, bahwa ada goresan dan pola yang konsisten bahwa mereka sempat ada di dalam dompet.
Baca Juga: Taliban Hukum Cambuk 14 Warga Afghanistan, Jadi Tontonan Umum di Stadion Sepak Bola
Menurut kurator koin museum, Jesper Ericsson, analisis kimia juga menunjukkan bahwa koin itu terkubur dalam tanah selama ratusan tahun.
Sponsian diyakini seorang komandan militer yang terpaksa menjadi kaisar menobatkan dirinya sebagai kaisar yang paling jauh dan sulit mempertahankan provinsi kekaisaran Romawi, yang disebut Dacia.
Studi arkeologi telah menetapkan Dacia terputus dari sisa kekaisaran Romawi sekitar tahun 260 Masehi.
Pandemi, perang saudara dan kekaisaran yang terpecah belah disebut menjadi alasannya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.