Sistem alarm dianggap memberikan keamanan yang memadai, kata Rupert Gebhard, yang mengepalai Koleksi Arkeologi Negara Bavaria di Munich.
Gebhard mengatakan, timbunan koin emas itu sangat berharga baik bagi masyarakat lokal di Manching maupun bagi para arkeolog di seluruh Eropa.
Baca Juga: Zimbabwe Mulai Gunakan Koin Emas sebagai Alat Pembayaran yang Sah
Kumpulan koin emas berbentuk mangkuk itu berasal dari sekitar tahum 100 SM atau sebelum Masehi, dibuat dari emas Sungai Bohemia dan menunjukkan bagaimana pemukiman Celtic di Manching punya hubungan di seluruh Eropa, katanya.
Gebhard memperkirakan nilai harta karun itu sekitar 1,6 juta euro atau setara Rp26 miliar.
"Para arkeolog berharap koin-koin itu tetap dalam keadaan aslinya dan muncul kembali suatu saat di masa depan," katanya, seraya menambahkan bahwa koin-koin itu didokumentasikan dengan baik dan akan sulit untuk dijual.
"Kemungkinan terburuk, koin emas itu dilebur, yang akan berarti kerugian total bagi kita," katanya, seraya mencatat nilai material emas itu sendiri hanya akan mencapai sekitar 250.000 euro dengan harga pasar saat ini.
Gebhard mengatakan ukuran harta karun itu menunjukkan mungkin berasal dari "peti perang seorang kepala suku".
Harta karun koin emas itu ditemukan di dalam karung yang terkubur di bawah fondasi bangunan, dan merupakan penemuan terbesar yang dibuat selama penggalian arkeologi reguler di Jerman pada abad ke-20.
Limmer, wakil kepala polisi, mengatakan Interpol dan Europol telah diperingatkan tentang pencurian koin emas kuno itu. Unit investigasi khusus beranggotakan 20 orang, dengan nama sandi 'Oppidum' telah dibentuk untuk melacak pelakunya.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.