Merasa Rusia tetap dipojokkan karena insiden rudal tersebut, Antonov pun bersuara.
“Pejabat AS, media dan organisasi non-pemerintah terus menyerukan sebuah mantra, yaitu Rusia yang harus disalahkan atas segalanya,” kata Antonov dikutip dari Newsweek.
“Pihak AS menggunakan metode seperti itu dalam situasi sulit apa pun. Bahkan ketika AS secara terbuka mengakui fakta bahwa Kiev bertanggung jawab atas kematian warga sipil Polandia,” tambahnya.
Diplomat penting Rusia itu pun mencemooh upaya itu sebagai upaya konyol untuk mengalihkan tanggung jawab ke pundak Rusia.
Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Lakukan Penyiksaan di Kherson: Skalanya Mengerikan
“Otoritas Ukraina tak hanya memohon Washington untuk menyediakan lebih banyak bantuan militer,” katanya.
“Mereka juga berusaha untuk memprovokasi pertempuran militer langsung antara Federasi Rusia dan NATO,” lanjutnya.
Invasi Rusia ke Ukraina saat ini sudah mulai memasuki bulan kesembilan.
Hingga kini, tidak satu pun tanda yang memperlihatkan salah satu pihak akan mengalah.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.